Mereka semua bersinar. Mantan pelatih Aston Villa itu kemudian memenangkan berbagai trofi, termasuk treble yang tak terlupakan pada tahun 2001.
Namun, setelah dua musim terakhir yang tidak berkesan, Houllier dibebastugaskan.
BACA JUGA:Ruben Amorim Pasrah, Man Utd Bisa Degradasi Musim Depan
2. Joe Fagan (1983-1985)
Sebagai anggota staf Bob Paisley dan salah satu pendiri "Boot Room" yang ikonik, Joe Fagan menggantikan pendahulunya setelah pensiun.
Pria Inggris itu dengan cepat mengambil alih tongkat estafet menyusul kesuksesan Liverpool sebelumnya, dengan tiga kemenangan yang menakjubkan pada tahun 1984, dan yang terkenal adalah keberhasilan mengamankan Piala Eropa keempat bagi The Reds.
Fagan langsung menjadi sosok yang dicintai oleh warga Scouser dan menjadi kisah hebat setelah ia menjadi pelatih tim cadangan sepanjang tahun 1960-an.
Setelah kalah di semifinal Piala FA melawan Manchester United pada tahun 1985 dan gagal masuk liga, Fagan pensiun dari manajemen.
BACA JUGA:Manchester City Targetkan Jamal Musiala, Potensi Kombinasi Duet Mengerikan Bersama Erling Haaland
3. Rafael Benítez (2004-2010)
Beberapa orang akan mengatakan bahwa itu adalah penunjukan yang mengejutkan pada saat itu, tetapi Liverpool memilih untuk mencari manajer baru di Eropa setelah kepergian Houllier, dan Rafa Benitez adalah orang yang didatangkan oleh Ian Parry.
Ada tugas besar yang harus dilakukan oleh ahli taktik asal Spanyol itu setelah beberapa tahun yang buruk bagi The Reds.
Namun setelah memberi Gerrard nomor punggung delapan, dan mendatangkan pemain seperti Xabi Alonso dan Luis Garcia, Liverpool dengan cepat berubah menjadi salah satu tim paling menarik dan berani di Eropa.
Sedemikian hebatnya, mereka berhasil memenangkan Liga Champions dengan cara yang spektakuler melawan AC Milan di Istanbul, yang bisa dibilang sebagai final terhebat sepanjang masa.