BACA JUGA:Mengenal BBM Biodiesel B40 yang Siap Dijual Tahun 2025, Lengkap Manfaatnya!
Jika ditangkap, Yoon akan menjadi presiden pertama yang ditahan dalam sejarah Korea Selatan.
Sedangkan Yoon Kap-keun yang merupakan Yoon, telah menegaskan bahwa para penyelidik bertindak di luar wewenang dan hukum mereka.
Pihak kuasa hukum juga sangat yakin jika pengadilan dapat menahan Yoon pada Jumat ini.
Untuk menghindari terjadinya kekacauan yang lebih parah, Partai Demokrat meminta Penjabat Presiden Choi Sang-mok untuk memerintahkan dinas keamanan presiden untuk mundur.
Jo Seung-lae yang merupakan salah satu anggota parlemen mengatakan jika permaslahan ini merupakan tanggung jawab pemimpin mereka.
BACA JUGA:Puluhan Ribu Tentara Rusia Tewas di Oblast Kursk, Ukraina: Ratusan Lainnya Ditangkap
"Jangan menyeret staf yang jujur dari Dinas Keamanan Presiden dan pejabat publik lainnya ke dalam jurang kejahatan," kata Jo.
Surat perintah penangkapan berlaku hingga 6 Januari dan memberi waktu hanya 48 jam bagi penyidik untuk menahan Yoon setelah ia ditangkap.
Penyidik kemudian harus memutuskan apakah akan meminta surat perintah penahanan atau membebaskannya.
BACA JUGA:Mobil Brio Milik Bos Rental Tangerang yang Ditembak Diamankan di Polsek Cisoka
BACA JUGA:Jalani Perawatan di RSUD Hasan Bushori, KPK Minta Eks Gubernur Malut AGK Kembali ke Rutan Jambula
Para pendukung Yoon memenuhi jalanan di depan rumah Presiden tersebut dan menuntut diakhirinya penyelidikan serta pembatalan pemakzulannya.
Pendukung Yoon juga telah melakukan aksinya pada Kamis 2 Januari lalu dan mengatakan bahwa ‘Presiden Yoon Suk-yeol akan dilindungi oleh rakyat’ dan ‘Surat perintah ilegal tidak sah’.
Pihak berwenang telah mengerahkan sekitar 2.700 polisi dan 135 bus polisi di daerah tersebut untuk mencegah kekerasan antara pengunjuk rasa pro dan anti-Yoon.