BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis Bergulir Minggu Depan, PBNU Siap Dilibatkan
Namun saat ini, influenza masih pada level yang belum membahayakan atau meningkatkan kekhawatiran.
"Kalau berbicara potensi pandemi, untuk influenza, perlu adanya varian baru yang sangat efektif dalam menularkan dan menyebabkan keparahan dan kemampuan ini pada saat ini belum terdeteksi".
Bersama dengan itu, ia menyarankan sejumlah langkah yang preventif yang efektif mencegah masuknya flu A dan HMPV ke Indonesia.
Dalam hal ini, pemerintah perlu meningkatkan sistem surveilans untuk mendeteksi kasus, terutama di pintu masuk negara, seperti andara dan pelabuhan.
BACA JUGA:Kebelet Indehoy Lewat Michat, Pemuda di Bekasi Ludes Diperas Waria
BACA JUGA:Kapan Pengumuman PPG Guru Tertentu 2025? Cek Informasinya dan Persiapkan diri
Pemantauan atau laporan kasus secara realtime sangat penting untuk melihat tren perkembangan kasus.
Kemudian juga meningkatkan biosurveilans di semua unit pelayanan kesehatan dan memastikan fasilitas kesehatan (faskes) mampu menangani lonjakan kasus penyakit pernapasan umum.
"Kalau di rumah sakit tentu harus ada alat diagnostik cepat untuk influenza dan HMPV. Ini sudah saatnya kita bukan hanya deteksi kasus-kasus bakteri, tapi dalam hal-hal virus."
Pemerintah juga harus meningkatkan literasi dan mengomunikasi risiko kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, pemahaman publik tentang gejala pencegahan, dan kapan harus mencari perawatan medis dalam konteks penyakit ini.
BACA JUGA:Insiden Penembakan Terjadi di Washington DC, 5 Orang Alami Luka-luka
BACA JUGA:Alat Canggih Ini Digunakan Polisi Buru Pelaku Preman Bonceng Tiga yang Gedor Mobil di Bekasi!
Di sisi lain, masyarakat juga bisa menerapkan 5M, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jaarak, menjauhi kerumuman, dan mengurangi mobilitas.
"Pentingnya ventilasi ruang dalam, sirkulasi udara di dalam rumah-rumah ini ditingkatkan supaya meminimalisasi adanya penularan penyakit yang ditularkan melalui udara," tutupnya.