"Yang membuat viral sebenarnya bukan saya pak, yang membuat anggara (tetangga). Dia ambil foto, kita nggak tahu dia kirim kemana," ujar pemilik rumah, Dorti kepada awak media, Senin, 6 Januari 2025.
BACA JUGA:Dinas LH DKI Gercep Tangani Sampah Sisa Perayaan Malam Tahun Baru 2025
"Nah tiba-tiba dari Pemda, dari Kelurahan datang mengecek kebenarannya apa benar. Kalau saya nggak punya handphone," tuturnya.
Setelah pihak pemerintahan mengecek langsung, kata Dorti, mereka sepakat akan mengadakan rapat terkait polemik tersebut. Namun, belum mengetahui pasti apakah sampah tersebut akan diangkat secepatnya atau tidak.
"Nah (setelah mengecek) rupanya benar kan begini (sampah menggunung). Akhirnya mereka kesepakatan mau ngadakan rapat katanya di situ," imbuhnya.
Dorti mengatakan bahwa sejatinya sampah yang dibuang di dekat rumhanya itu, hanya khusus pembungan untuk pihak Gedung Kementerian Keungan dan RT 03.
Namun, warga Karangmulya yang letaknya tak jauh dari rumah Dorti malah ikut membuat sampah di area tersebut. Sehingga menyebabkan penumpukan.
Dia pun sedikit menguping diskusi antara pihak RT dan Kelurahan Karang Tengah yang tadi pagi sempat mengecek langsung ke tempat kejadian perkara (TKP).
"Jadi mau ditambahin armada katanya. Cuma nanti malam mungkin mereka akan rapat di situ yang ada warung itu," kata Dorti.
Tak hanya menutupi akses jalan menuju rumahnya, Dorti melanjutkan, aroma tak sedap dan hewan melata sering dia sapu, niskala menghadapi polemik itu dengan tabah. Bahkan mobilnya pun tak bisa masuk.
"Kalau bau ya pasti ya, belatung-belatung, sampah masuk ke dalam. Kita nyapu ya dengan ikhlas. Tapi mobil itu nggak bisa masuk, jadi di situ tuh mobil parkir," urainya.
Dia menjelaskan, kejadian itu dialaminya selama 2 kali. Sejak dirinya tinggal bersama 3 keluarga lainnya selama kurang lebih 20 tahun.
"Tetapi baru dua kali begini pak Selama 20 tahun baru dua kali terjadi Itu karena kurangnya armada pak, katanya, kata pengawas sampah ya, saya juga sering bilang sama pengawas sampah," ungkpanya.
Kendati demikian, Dorti berharap, sampah-sampah itu segera diangkat. Sebab, di rumahnya juga banyak anak kecil, yang kurang pantas jika harus menghirup udara tak segar.
Dorti meminta agar armda pengangkut sampat ditambah. Pasalnya, yang biasa mengangkut gundukan tersebut hanyalah bentor. Untuk truk sampah sendiri tidak pasti kapan datang.
"Ya kita maunya ini diangkat, diterapkan lah kalau memang harus ditambah armada, tolong ditambahin armada. Karena armadanya cuma satu, bentor empat yang buang," harapnya.