BACA JUGA:Meski Tak Ada Susu di Makan Bergizi Gratis, Aisyah Tetap Bisa Hemat Uang Jajan
Senada, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Moh Adib Khumaidi juga mengatakan bahwa program makan bergizi gratis ini harus diikuti dengan upaya edukasi kesehatan.
"Karena anak-anak sekarang ini ini kan lebih banyak mengikuti sosial media sehingga akhirnya mereka (termasuk) di daerah-daerah, sekarang yang lebih ramai itu nggak ada makan tradisional, tapi dia carinya yang fast food," ungkapnya.
Hal ini, Adib menegaskan, harus juga menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat.
BACA JUGA:Terima Kasih Menkes ke BGN, Program Makan Bergizi Gratis Bisa Terselenggara
"Ini bukan salah anak-anak itu juga, kita semuanya ikut salah sebenarnya. Orang-orang tua, kemudian pemerintah daerah, sama kita juga para dokter ini, kita punya tanggung jawab ini sekarang."
Yakni, tanggung jawab di dalam upaya mendukung makan bergizi gratis harus diikuti dengan upaya kita mengedukasi makanan yang bergizi sehat itu seperti apa.