"Jadi waktu di Saketi sekali (ditodong pistol), terus ternyata pas di sini ada dua kali penodongan. Itu belum termasuk penembakan, seingat saya ada empat kali tembakan," ujar Rizky.
Tak ada adegan pengeroyokan
Fakta pun terungkap, dalam rekonstruksi yang digelar Puspomal, tidak ada pengeroyokan seperti klaim yang disampaikan Panglima Komando Armada TNI AL, Laksamana Madya Denih Hendrata.
"Tidak ada pengeroyokan sesuai di rekonstruksi tadi. Artinya memang TNI sudah paham ya berdasarkan keterangan saksi, adegan dalam rekonstruksi juga utuh dari awal di Saketi sampai di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak," ucap Rizky.
Atas fakta tersebut, Rizky bersyukur seluruh adegan yang diperagakan sudah sesuai dengan kondisi saat terjadi penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
"Saya bisa menyimpulkan bahwa rekam adegan sudah sesuai, seperi saksi-saksi lakukan saat di tempat kejadian perkara (TKP) begitu," ujarnya.
Atas gelaran rekonstruksi ini, Rizky berharap kasus ini akan memenuhi rasa keadilan bagi keluarganya. Ia berharap kepada aparat Kepolisian dan TNI untuk mengusut kasus tersebut hingga tuntas.
"Kami percayakan Polri percayakan TNI untuk mengusut kasus ini secara tuntas secara terang benderang. Kami akan ikuti proses selanjutnya," katanya.