JAKARTA, DISWAY.ID - Kabupaten Ponorogo mengapresiasi pengakuan UNESCO terhadap kesenian Reog Ponorogo sebagai warisan budaya takbenda (WBTb).
Hal ini dilakukan dengan upaya pelestarian budaya dan pengembangan sektor pariwisatanya.
Bahkan, pihaknya kini tengah menyelesaikan pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban.
"Kita ingin membuat destinasi wisata baru di Ponorogo, namanya Monumen Reog dan Museum Beradaban," kata Sekretaris Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso pada Syukuran Warisan Budaya Tak Benda (ICH UNESCO) Reog Ponorogo di Jakarta, 11 Januari 2025.
BACA JUGA:Penampakan Fosil Homo Erectus di Museum Nasional Indonesia, Pertama Dipamerkan sejak Ditemukan
Monumen ini memiliki ketinggian 126 meter, melampaui patung GWK yang menjadi ikon pariwisata di Bali.
Kedua destinasi wisata ini nantinya dibangun ekosistem untuk melestarikan budaya seni Reog Ponorogo sekaligus menghidupkan perekonomian wilayah di Jawa Timur tersebut.
Bukan hanya Ponorogo, hal ini juga diharapkan meningkatkan pendapatan kota tetangga yang berdekatan dengan situs.
Monumen Reog ini dibangun tepat di barat laut Ponorogo, berbatasan dengan Magetan bagian tenggara, lalu di pinggir Wonogiri bagian timur.
"Sehingga sangat memudahkan menjadi kolaborasi wisata antara Ponorogo, Magetan, Madiun, Pacitan, Wonogiri, Karanganyar, kemudian Nganjuk, dan area Mataraman," papar Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
BACA JUGA:Pesona Keris Nusantara di Museum Nasional Indonesia, Perayaan 19 Tahun Pengakuan UNESCO
Kompleks wisata ini, kata Sugiri, "Ada museum, ada monumen, dan ada beberapa hiburan edukasi yang sangat-sangat mendidik, sangat berbudaya."
Diungkapkannya, sejauh ini monumeen Reog telah terealisasi 95 persen.
BACA JUGA:5 Promo Hari Pahlawan 2024, Ada Diskon Tiket Masuk Museum hingga Makanan dan Minuman