Ketika Tanah dan Cat Bersatu, Mowilex Jadi Bagian Pameran terbaru Perupa Korakrit Arunanondchai di Museum MACAN

Ketika Tanah dan Cat Bersatu, Mowilex Jadi Bagian Pameran terbaru Perupa Korakrit Arunanondchai di Museum MACAN

Pengunjung Museum MACAN disajikan instalasi terbuat dari tanah yang dikompresi dan dibentuk menjadi hamparan tanah retak berwarna hitam legam dengan efek hangus terbakar oleh perupa Korakrit Arunanondchai didukung Mowilex-Mowilex-

JAKARTA, DISWAY.ID – Pada pembukaan pameran terbaru Museum MACAN malam itu, para pengunjung disajikan instalasi terbuat dari tanah yang dikompresi dan dibentuk menjadi hamparan tanah retak berwarna hitam legam dengan efek hangus terbakar.

Dalam pameran ini, perupa Korakrit Arunanondchai mengeksplorasi tentang persimpangan kehidupan kontemporer dan kepercayaan tradisional.

BACA JUGA:Sabet Top Brand 2024, Mowilex Berikan Garansi Hingga 18 Tahun

BACA JUGA:Mowilex Indonesia Gelar Beyond Carbon Neutral Talk Show 2023, Lima Tahun Sertifikasi CarbonNeutral

Karya-karyanya bergulat dengan tema yang berkaitan dengan identitas, ingatan, kehidupan, kematian, spiritualitas, dan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan manusia. Instalasi tanah tersebut berasal dari tanah yang dicampur dengan cat Mowilex berwarna hitam. 

Warna, merupakan hal yang krusial dalam menampilkan sebuah persepsi tanpa narasi dan mampu mengubah suasana hati melalui karya seni.


Pengunjung Museum MACAN disajikan instalasi terbuat dari tanah yang dikompresi dan dibentuk menjadi hamparan tanah retak berwarna hitam legam dengan efek hangus terbakar oleh perupa Korakrit Arunanondchai didukung Mowilex-Mowilex-

Mowilex merasa terhormat, karena sekali lagi menjadi material cat yang dipercaya para seniman dalam membuat karya. Sebagai mitra cat resmi Museum MACAN sejak tahun 2022, cat Mowilex digunakan untuk membangun suasana pameran yang dengan cerdas dirancang oleh Museum MACAN. 

Warna cat Mowilex yang digunakan mampu memberikan penambahan kesan dan pengalaman pada para pengunjung, seperti pameran sebelumnya oleh perupa Patricia Piccinini yang banyak menggunakan warna-warna pastel seperti biru muda, merah muda, dan kuning untuk membangitkan suasana keibuan pada pameran yang bertajuk “CARE”.  

BACA JUGA:Menbud Fadli Zon: Satu Dekade LCCM Bukti Museum sebagai Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

“Jika saya mengenang pameran Agus Suwage di Museum MACAN 2023 lalu, kami menemukan bahwa cat Mowilex bahkan dilukis dalam lukisan yang dibuat Agus Suwage sejak tahun 1990-an, hal ini menjadi simbol sejarah yang membanggakan bagi Mowilex dapat tampil di dalam karya perupa”, ujar Niko Safavi, CEO PT Mowilex Indonesia.   

Niko menambahkan bahwa Mowilex Emulsion memang telah lama digunakan para perupa di Indonesia.

Ia mengatakan bahwa cat tembok Mowilex Emulsion tidak pernah diformulasikan dengan sengaja untuk membentuk karya seni, Niko berkelakar bahwa para perupa telah menemukan cara untuk meretas penggunaan cat tembok Mowilex Emulsion dan memaksimalkan manfaat dari cat tersebut untuk digunakan pada karya seni mereka.   

Hal yang sama pun dilakukan oleh Korakrit Arunanondchai. Pencampuran cat tembok Mowilex dengan tanah tentunya tidak pernah terlampir dalam technical data sheet yang dipaparkan oleh tim research and development Mowilex. Namun bagi para perupa, berkreasi untuk membangun karya seni yang ekspresif tanpa batasan biasanya berasal dari eksplorasi dan Mowilex sangat mendukung hal tersebut. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads