Bahkan, Nian juga memakan hewan ternak sampai anak-anak sehingga menyebabkan ketakutan untuk semua penduduk saat Imlek tiba.
Nian sendiri digambarkan sebagai seekor lembu jantan yang mempunyai kepala singa yang takut dengan tiga hal, mulai dari api, warna merah serta kebisingan.
Sampai akhirnya, ketika perayaan Imlek tiba, sudah banyak orang yang hiasi rumahnya dengan ornamen warna merah agar bisa mencegah Nian datang menganggu.
BACA JUGA:20 Ucapan Imlek 2025 Bahasa Mandarin dan Artinya, Sampaikan ke Keluarga hingga Sahabat
Dari sinilah, kebiasaan leluhur yang membuat penggunaan warna serba merah selalu dikenakan saat perayaan Imlek tiba.
Sejarah Perayaan Imlek
Mengutip dari Jurnal Universitas Sumatera Utara yang memiliki judul Mitos Tradisi Perayaan Tahun Baru Imlek, perayaan Imlek yang dikenal dengan Sin Cia ini ialah sebuah tradisi pergantian tahun.
Perayaan Imlek juga mulai dikenal sejak zaman Dinasti Xia.
Pada awalnya, Imlek ini merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh para petani untuk sambut musim semi.
BACA JUGA:6 Destinasi Wisata Kelenteng Terbaik di Jakarta untuk Rayakan Imlek 2025, Cek di Sini!
Seiring berjalannya waktu, tradisi tersebut berkembang menjadi perayaan Tahun Baru Imlek karena tradisinya yang bertepatan di awal tahun menurut perhitungan kalender China.
Tak hanya itu, ada salah satu legenda Tionghoa yang menceritakan asal usul dari perayaan Imlek ini.
Di zaman dahulu, terdapat monster yang cukup besar pemakan manusia dan berasal dari dasar laut atau gunung bernama Nian.
Monster Nian tersebut kerap muncul di akhir musim dingin, yang mana bertepatan dengan tahun baru untuk memakan ternak, panen dan bahkan penduduk desa.
Namun, suatu hari, para penduduk desa melihat jika Nian berlari ketakutan usai bertemu seorang anak yang memakai baju merah.
BACA JUGA:Perayaan Imlek 2025 Jatuh Pada Tanggal? Simak Informasinya
Hal itu pun membuat warga desa menyadari jika Nian takut dengan warna merah.