Prajogo Pangestu Punya Harta Rp753 Triliun, Pria Kelahiran Bengkayang Jadi 10 Orang Terkaya di Indonesia Versi Forbes

Selasa 14-01-2025,15:58 WIB
Reporter : Subroto Dwi Nugroho
Editor : Subroto Dwi Nugroho

Pangestu  memulai bisnis kayunya pada akhir 1970an dan diberi nama Barito Pacific Timber.

Pada tahun 1993 dan mengganti namanya menjadi Barito Pacific setelah usahanya melebarkan sayapnya ke industri lain.

BACA JUGA:Bank BTN Buka Lowongan Kerja Terbaru Januari 2025 Program ODP, Syarat Utama: Belum Menikah

BACA JUGA:Katalog Promo Indomaret Edisi Akhir Pekan 12 Januari 2025, Sabun Mandi Cair Cuma 16 Ribuan

Perusahaannya, Barito Pacific Timber, go public pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada tahun 2007.

Barito Pacific mengakuisisi 70 persen perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga berdagang di Bursa Efek Indonesia.

Pada tahun 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di negara ini. 

Thaioil mengakuisisi 15 persen saham Chandra Asri pada Juli 2021.

Setelah perusahaan pertambangan batubaranya Petrindo Jaya Kreasi go public pada Maret 2023.

BACA JUGA:Promo Superindo Hari Ini Terbaru 12 Januari 2025, Sabun Cuci Piring Mulai Rp11 Ribuan

BACA JUGA:Katalog Promo TIP TOP JSM Super Diskon Akhir Pekan 11-12 Januari 2025, Daging Ayam hanya Rp5 Ribuan!

Prajogo Pangestu mencatatkan saham perusahaan energi terbarukan, Barito Renewables Energy, enam bulan kemudian pada Oktober 2023.

Konglomerat berusia 79 ini memperluas bisnisnya ke industri batu bara melalui PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang berhasil melakukan penawaran umum perdana (IPO) di bursa pada 2023. 

Selain itu, bisnis Prajogo Pangestu lainnya seperti PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) melantai di bursa juga pada tahun lalu. Pada 2023, sejumlah emiten milik Prajogo ini pun membukukan kinerja laba moncer. 

PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) misalnya mencatatkan laba bersih sebesar USD 26,1 juta atau setara Rp414,5 miliar pada 2023, melesat 1.384 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar USD 1,75 juta.  

Kemudian BREN miliknya membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik sebesar USD 107,41 juta atau setara Rp1,65 triliun pada 2023. Laba ini naik 17,87 persen dibandingkan dengan 2022 sebesar USD 91,12 juta. 

Kategori :