JAKARTA, DISWAY.ID -- BRIN menyebutkan kebakaran dahsyat melanda kota Los Angeles (LA ) berpotensi terjadi di wilayah Indonesia.
Kebakaran dahsyat yang melanda LA, California, Amerika Serikat menjadi perhatian dunia termasuk BRIN.
Api yang melahap puluhan ribu hektar lahan itu membumihanguskan 12 ribu bangunan, termasuk rumah kalangan artis Hollywood.
BACA JUGA:Arinta Nila Hapsari, 'Sang Ratu Nikel' Sukses Antarkan Suami Jadi Gubernur Sultra Terpilih
BACA JUGA:1.000 Pengacara Kawal Hasto Disiapkan PDIP, KPK: Kami Mempersiapkan Diri
Peristiwa ini bahkan menjadi kebakaran yang merugikan dalam sejarah Amerika yang mencapai 50-150 miliar dolar AS.
Meski saat ini belum ada jawaban pasti, 2 diduga penyebab kebakaran ini salah satunya angin Santa Ana yang bersifat kering.
Fenomena alam yang didukung oleh kondisi geografis di wilayah barat Amerika Serikat tersebut menjadi penyebab parahnya kebakaran di Los Angeles, terutama saat musim kemarau.
Hal ini karena kondisi ini menurunkan kelembapan dan mengeringkan tumbuhan sehingga lebih rentan terbakar.
Kemudian, angin Santa Ana yang kencang dan kering dengan kecepatan lebih dari 70 mph atau 112 km/jam memicu kebakaran semakin meluas.
BACA JUGA:Khofifah Usul Program Makan Bergizi Gratis Gunakan APBD
BACA JUGA:Eksploitasi Anak di Jaksel, Korban Diharuskan Melayani 70 Tamu Baru Dibayar
Kebakaran diduga bermula dari semak belukar yang terbakar di wilayah Pacific Palisades, Los Angeles dan semakin diperparah karena wilayah selatan California yang mengalami kekeringan akibat curah hujan rata-rata yang kurang dari 10 persen sejak 1 Oktober 2024.
Di sisi lain, ahli klimatologi Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin mengingatkan potensi serupa bisa terjadi di Indonesia.
"Yang mirip dengan Santa Ana, fenomena di Indonesia itu ada angin panas yang disebut dengan angin bahorok," sebut Erma, dikutip dari YouTube BRIN Indonesia, 15 Januari 2025.