BACA JUGA:Maka Motors Resmi Luncurkan Cavalry, Sepeda Motor Listrik Produksi Anak Negeri
Namun sistem ini digerakkan secara elektrikal dan uniknya ada sensasi "Turbo" pada Aerox generasi kedua ini.
Yamaha membagi tiga variabel belt ketika bergerak maju menyesuaikan putaran mesin atau RPM.
Makanya Yamaha menyematkan Y-Shift untuk menciptakan torsi atau putaran bawah motor lebih nendang.
Yamaha memberi 3 tingkatan untuk pengoperasikan Y-Shift yakni tingkat 1 untuk low, tingkat 2 untuk medium dan 3 untuk high.
BACA JUGA:Tips Rawat Sepeda Motor Usai Turing Jauh, Perhatikan 6 Poin Ini
Tujuannya agar motor dapat menyalip kendaraan lain atau ketika menanjak, putaran mesin jadi lebih responsif.
Hebatnya, dengan sistem elektrikal ini perpindahan putaran mesin lebih cepat dan minim getaran, sehingga raungan atau deselerasi mesin lebih halus.
Sederhananya, mekanisme ini persis seperti motor transmisi manual ketika melakukan perpindahan gigi tinggi ke rendah.
Tapi bedanya putaran mesin Yamaha Aerox Turbo bisa kembali ke RPM tinggi secara otomatis tanpa jeda.
BACA JUGA:Viral! Maxi Skuter Listrik Tertangkap Kamera Sedang Tes di Jalan Raya, Punya Maka Motors?
Tapi tentang, Yamaha membagi mode berkendara sensasi Turbo pada Aerox viral ini dengan karakter T-Mode dan S-Mode.
Fitur T-Mode untuk gaya berkendara di jalanan perkotaan dan S-Mode dapat digunakan untuk gaya berkendara lebih sport dan perjalanan jarak jauh (touring).
Kaki-kaki Kekar dan Anti-slip
Yamaha juga melakukan perubahan signifikan pada kaki-kaki Aerox Alpha Turbo.
Dibanding Aerox generasi pertama (26 mm), inner tube suspensi depannya jauh lebih besar (30 mm).
Dan di bagian belakang Aerox Alpha Turbo sudah menyematkan suspensi tabung, di mana redamannya bisa diatur.