Saat itu Joko menyebut, pihak Lapas Lombok Barat menjanjikan ruangan yang menunjang aktivitas Agus yang merupakan penyintas disabilitas.
Pihak Lapas memiliki dua ruangan khusus yang bisa digunakan untuk menampung penyandang disabilitas seperti Agus. Ia menilai kedua ruang tahanan itu bisa ditempatkan untuk IWAS.
"Satu kamar ada dua kamar mandi. Toiletnya ada yang jongkok dan duduk, kemudian ada shower," kata Joko.