Penyebab Pegawai Ditjen Dikti Dipecat: Perkara Istri Mendiktisaintek Minta Ganti Meja Kantor

Senin 20-01-2025,12:00 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Subroto Dwi Nugroho

"Saya tidak ingin kejadian ini akan berulang terjadi. Jadi, teman-teman saya itu bekerja dalam mencekam, ketakutan. Jadi tidak ingin ada Neni-Neni yang lain yang dengan semena-mena disuruh pergi begitu saja, bahwa ini tidak adil dan sangat melanggar hak asasi manusia," pungkasnya.

Diberitakan, Paguyupan Pegawai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Ditjen Dikti Kemendiktisaintek) menggelar demonstrasi di depan kantor pusat di Jakarta, 20 Januari 2025.

BACA JUGA:Gunung Ibu Meletus Terus Menerus di Halmahera Barat, 664 Warga Diungsikan dari Zona Bahaya

BACA JUGA:Kacau! Mangrove Pulau Pari Diduga Dirusak Excavator hingga Ancam Ekosistem: Siapa Pemiliknya?

Hal ini dipicu oleh pemecatan sepihak salah satu pegawai Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti Suwitno menyebut bahwa aksi ini merupakan spontanitas yang dipicu oleh perlakuan tidak adil dari sang Menteri.

Di mana, puncaknya adalah pemecatan salah satu pegawai bernama Neni Herlina yang bertugas sebagai pengurus rumah tangga kementerian.

Pemecatan Neni sendiri terjadi pada Jumat lalu, 17 Januari 2025.

"Kejadiannya Jumat, teman-teman berpikir, kalau begitu Senin kita jadi Senin Hitam untuk pegawai Ditjen Dikti. Kawan-kawan dari pegawai Ditjendikti melihat ada sesuatu yang salah sehingga kami pegawai bergerak. Tidak ada yang memaksa karena ini spontanitas sebenarnya," paparnya.

BACA JUGA:Kacau! Mangrove Pulau Pari Diduga Dirusak Excavator hingga Ancam Ekosistem: Siapa Pemiliknya?

BACA JUGA:Prabowo Akan Resmikan 26 Pembangkit Listrik Hari Ini

Diketahui, demo ini diikuti oleh sebanyak 235 lebih pegawai Ditjendikti dengan mengenakan pakaian hitam layaknya berduka.

Sementara itu, Neni mengharapkan hal ini dapat mengubah kondisi di kantornya sehingga tidak ada lagi pegawai yang mendapat ketidakadilan sepertinya.

"Saya tidak ingin kejadian ini akan berulang terjadi. Jadi teman-teman saya itu bekerja dalam mencekam, ketakutan. Jadi tidak ingin ada Neni-Neni yang lain yang dengan semena-mena disuruh pergi begitu saja," tuturnya.

Kategori :