JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Aryo Djojohadikusumo mengingatkan pentingnya kesadaran keselamatan berkuda.
Keponakan Prabowo ini menekankan, masih banyak joki muda, yang menunggang kuda dengan gaya tradisional tanpa pelana dan sanggurdi.
BACA JUGA:Demo Dosen ASN Tuntut Pencairan Tukin ke Prabowo, ADAKSI: Tak Pernah Digubris Mendiktisaintek!
BACA JUGA:Gagah! Polisi Berkuda di CFD Bundaran HI Jadi Incaran Warga Foto Bareng
Padahal hal tersebut dapat menimbulkan risiko yang cukup besar bagi penunggangnya saat pacuan kuda.
"Di bawah PP Pordasi bekerja sama dengan Komite Olimpiade Indonesia dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, kami ingin mengedepankan keselamatan. Bukan hanya buat jokinya, tapi juga buat kudanya," tegas Aryo di Jakarta pada Minggu, 2 Febuari 2025.
Di Indonesia, pacuan kuda masih merupakan tradisi lama yang terus bergantung pada praktik konvensional, yang sering kali mengorbankan keselamatan.
BACA JUGA:Viral Moo Deng Bayi Kuda Nil Asal Thailand Ramal Pemenang Pemilu AS 2024, Siapa?
BACA JUGA:1.270 Polisi Amankan Demo Buruh di Patung Kuda Tuntut Omnibus Law Dicabut
Di masa mendatang, PP Pordasi bertujuan untuk meningkatkan kepedulian sosial dan menawarkan berbagai sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan hewan, termasuk menyediakan kandang yang memenuhi standar internasional.
Aryo menekankan dedikasinya untuk meningkatkan profesionalisme balap kuda tradisional ke depannya.
"Tentu saja tetap kami bina pacuan kuda tradisional, tapi untuk menuju profesional yang akan ditangani oleh SARGA.CO. Ke depan kesehatan dan keselamatan nomor satu dan itulah pesan dari Bapak Presiden Pak Prabowo kepada kami juga," jelas dia.