JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memotong anggaran kementeriannya hingga 57,46%.
Hal itu dilakukan guna menerapkan efisiensi sesuai Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025.
BACA JUGA:Instruksi Prabowo, Anggaran Pemda untuk MBG Difokuskan Perbaikan Sekolah Saja
BACA JUGA:Komisi VI DPR RI Minta Pemerintah Kaji Ulang Aturan Penyaluran LPG 3 Kg, Singgung Pelanggarannya
"Dari total yang semula pagi anggaran Rp4,7 triliun atau efisiensinya lebih kurang 57,46 pesen. Sehingga sisa pagu Kemendagri sebesar Rp2,038 triliun lebih," kata Tito saat rapat kerja (raker) dengan Komisi II DPR, Senin, 3 Februari 2025.
Mantan Kapolri ini merinci efisiensi di sejumlah item diantaranya, alat tulis kantor sebesar 90%, seremonial 56%, seminar 45%, kajian dan analisis 51,50%, diklat dan bimtek 29%, honor output kegiatan dan jasa profesi 40%, percetakan hasil souvenir 75,90%.
BACA JUGA:Istana Kekeuh Tetap Gelar Retreat Kepala Daerah di Tengah Kebijakan Efisiensi Anggaran
BACA JUGA:Izin PT TRPN dari Pemda Hanya Akses Masuk, KLH Beberkan Pelanggarannya
Kemudian, sewa gedung kendaraan peralatan diefisiensi menjadi 73,30%, lisensi aplikasi 27,60%, jasa konsultan diefisiensi sebesar 45,70%, bantuan pemerintah 16,7%, pemeliharaan dan perawatan 10,2%, perjalanan dinas 53,90%, peralatan mesin 28%, infrastruktur 34,3% dan belanja lainnya 59,10%.
Sementara itu, Tito menjelaskan bahwa pagu anggaran Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) tahun 2025 mulanya sebesar Rp267.135.531.000, lalu dilakukan efisiensi menjadi sebesar Rp150.800.000.000.
"Diefisiensikan menjadi Rp150 miliar lebih atau efisiensinya sebesar 56,45 persen. Inilah yang dimanfaatkan oleh BNPP karena dipatok Rp150 miliar dan ini juga sedang diexercise oleh BNPP lebih rinci lagi," ujar Tito yang mengampu jabatan sebagai Kepala BNPP itu.