Ketum Golkar itu juga mengajak Efendi diskusi.
"Bapak dengar ya, saya juga kan sebagai rakyat bapak, niat saya itu baik, karena subdisi kita Rp87 triliun per tahun tujuannya agar masyarakat mendapatkan harga Rp19ribu, tapi yang terjadi sebagian digunakan untuk industri, harganya dinaikkan 25-30ribu," timpal Bahlil.
Bahlil pun mengungkapkan, dirinya berkewajiban agar subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah bisa tepat sasaran.
Sehingga, dilakukanlah penataan penjualan tersebut.
BACA JUGA:Bahlil Lahadalia Kunjungi Agen LPG 3 Kg Cibodas, Aparat Turun Tertibkan Antrean Warga
"Makanya bapak tidak perlu khawatir, sekarang pengecer kita naikkan statusnya menjadi subpangkalan supaya lebih dekat dengan bapak-bapak dengan harga tetap Rp19ribu, atau maksimal Rp20ribu, supaya bisa negara kontrol agar tidak ada lagi yang menyalahgunakan LPG subsidi," jelasnya.
Menjawab penjelasan Bahlil, Efendi pun kembali bertanya, sebagai pemegang kebijakan, Bahlil memiliki alat untuk menegakkan hukum terhadap oknum penimbun gas subsidi hingga penyalahgunaan.
Sehingga, tidak perlu membuat kebijakan yang menyusahkan kebanyakan rakyat di Indonesia.
"Saya pakai akal sehat ya pak, kalau memang ada yang nakal, menimbun atau mengurangi isi gas, bapak punya senjata, bapak punya alat untuk bertindak bukan rakyat yang dikorbankan, itu yang pertama.
BACA JUGA:Gas LPG 3 Kg Langka, Bahlil: Tak Bermaksud Menyulitkan Masyarakat
BACA JUGA:Dalih Bahlil Soal Kisruh Larangan Penjualan Gas LPG 3 Kg di Tingkat Pengecer
"Yang kedua, kalau kami disuruh jadi subpangkalan, persyaratannya apa? Kalau KTP itu adalah privasi," tanya Efendi.
"Engga ada persyaratan," jawab Bahlil
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia (ESDM), Bahlil Lahadalia meninjau pangkalan gas elpiji 3 Kilo gram (Kg) di Jalan Palem Raya, Cibodasari, Cibodas, Kota Tangerang, pada Selasa, 04 Februari 2025.
Berdasarkan pantauan Disway.id di lokasi, Ketua Umum Partai Golkar itu tiba sekira pukul 10.45 WIB. Ia terlihat didampingi oleh Wali Kota Tangerang terpilih, Sachrudin.