JAKARTA, DISWAY.ID -- Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memastikan efisiensi anggaran tidak akan mempengaruhi pelaksanaan program dan kegiatan di Masjid Istiqlal, terutama di bulan Ramadan.
Bahkan, ia mengatakan bahwa Ramadan tahun ini akan semakin banyak program yang dihadirkan dan bisa diikuti oleh masyarakat.
BACA JUGA:Tok! Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriyah Jatuh 1 Maret 2025
BACA JUGA:Alhamdulillah! Masjid Istiqlal Siapkan 4.000 Nasi Kotak per Hari untuk Buka Puasa Selama Ramadan
Mulai dari iftar, tarawih, tadarusan, Kampung Ramadhan Internasional, pendalaman penggiatan keagamaan, itikaf, hingga penginapan gratis untuk para musafir.
Di sisi lain, Menteri Agama tersebut menegaskan fungsi masjid yang seharusnya lebih berdaya sehingga memberikan nilai tambah terhadap persoalan-persoalan ekonomi masyarakat.
"Jadi kalau dulu kita bicara tentang umat memberdayakan masjid, sekarang masjid yang akan memberdayakan umat," kata Nasaruddin pada konferensi pers di Masjid Istiqlal, Jakarta, 28 Februari 2025.
BACA JUGA:Profil KH Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal Calon Menteri Agama di Kabinet Prabowo-Gibran
Ia mencontohkan bagaimana masjid ini menjadi pusat bagi para umat yang ingin menyumbangkan hartanya.
Pundi-pundi ekonomi keagamaan seperti zakat, wakaf, infaq, sadakah jariyah, hibah, bahkan wasiat bisa dikembangkan di masjid.
"Di sini kita mengumpulkan dana umat tanpa pembedakan agama apapun," ungkapnya.
Diungkapkannya bahwa pihaknya pernah mengumpulkan sekitar Rp20-an miliar dalam lima hari sebagai dana bantuan kepada masyarakat.
"Lebih Rp20 miliar, tapi kami tidak ngambil dananya. Kita serahkan ke institusi yang terkait, gubernur-gubernur (daerah) yang paling terdampak."
BACA JUGA:Hilal Terlihat di Aceh, Awal Puasa Ramadan Berpotensi 1 Maret 2025: Tunggu Hasil Sidang Isbat!
Nasaruddin lantas menerjemahkan bahasa agama untuk menggalang partisipasi masyarakat ini merupakan hal yang luar biasa.