Meski begitu Rano menegaskan, PPSU bukan pekerja rendahan karena memiliki gaji setara dengan upah minimum regional (UMR).
"PPSU itu kan cuma pekerja, bukan pekerja rendah tapi mereka gajinya UMR jadi bukan dilihat sebelah mata," tegasnya.
Dengan begitu, Rano berharap para pelaku tawuran yang didomunasi pengangguran akibat putus sekolah bisa bekerja menjadi PPSU.
BACA JUGA:Lokasi Berburu Takjil Sambil Ngabuburit di Kota Tangerang, Surganya Jajanan di Bulan Ramadan
Selain masalah ekonomi lanjut Rano, tawuran di Jakarta juga digunakan sebagai konten di media sosial.
Jika ini dibiarkan, Rano khawatir akan menjadi contoh tidak baik bagi remaja dan pelajar.
"Ada informasi tawuran itu malah buat kepentingan konten. Mengerikan kalau kita lihat kalau kita telusurin, kuatir nanti dicontoh. Itu adalah satu hal yang tidak baik," pungkasnya.