"Jika BHR harus diberikan kepada semua Mitra Pengemudi terdaftar, Grab menyatakan tidak mampu memenuhinya. Namun, kami akan berusaha menjalankan kebijakan ini sesuai dengan kemampuan finansial perusahaan," tegas Tirza.
Saat ini, Grab masih dalam tahap finalisasi perhitungan BHR. Skema bonus akan mengacu pada rata-rata pendapatan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir bagi mitra yang aktif dan berkinerja baik. Perusahaan menyatakan bahwa langkah ini dilakukan secara hati-hati agar tidak mengganggu stabilitas dan keberlanjutan bisnis.
BACA JUGA:Antara Nafkah dan Demo, Driver Ojol Tetap On-Bid Demi Keluarga
Pengumuman Skema BHR Menyusul
Grab memastikan bahwa informasi lebih lanjut mengenai mekanisme dan kriteria penerima BHR akan diumumkan secara terpisah dalam pemberitahuan berikutnya.
Sementara itu, kebijakan ini terus menjadi perhatian publik, terutama di kalangan mitra pengemudi yang berharap adanya kepastian terkait pemberian bonus tersebut. Dengan adanya syarat dan ketentuan yang diterapkan, muncul pertanyaan apakah semua pengemudi ojol yang telah bekerja keras bisa mendapatkan bonus yang dijanjikan.
Sebagai bagian dari ekosistem transportasi digital, Grab berharap kebijakan ini dapat memberikan apresiasi kepada mitra pengemudi yang telah berkontribusi dalam layanan mereka, sekaligus tetap menjaga keseimbangan keuangan perusahaan.
Publik kini menunggu kepastian dari Grab mengenai besaran dan mekanisme pemberian BHR, serta bagaimana langkah pemerintah dalam memastikan kebijakan ini berjalan dengan adil bagi para mitra pengemudi.