Mencetak 4 gol di babak pertama menjadi bukti keunggulan mereka secara keseluruhan, dari kemampuan menekan, organisasi bola, hingga penyelesaian akhir.
Tim tuan rumah hampir tidak memiliki waktu yang signifikan dalam penguasaan bola, dan semua upaya untuk melawan dapat dengan mudah dinetralisir.
BACA JUGA:Emil Audero Tenangkan Kevin Diks, Moriyasu Kasih Pesan Mendalam: Waktunya Bangkit Indonesia!
Norwegia melancarkan serangan bercabang, dengan rangkaian serangan yang sangat terorganisasi.
Gol-gol yang tercipta dari tengah, sayap kiri, sayap kanan, bahkan bola mati, memperlihatkan keluwesan dalam mendekati gawang lawan.
Lima pemain berbeda mencetak gol, mencerminkan kedalaman serangan dan pemahaman antarlini. Sebagian alasannya juga datang dari perbedaan kelas antara kedua tim.
Seperti di Arsenal , kapten Martin Odegaard terus menjadi pusat permainan Norwegia, mengatur tempo dan menciptakan peluang berbahaya dari bola mati.
Ia memainkan peran penghubung antara lini tengah dan lini serang, membantu Norwegia mempertahankan dominasi penguasaan bola. Meski ia tidak langsung mencetak gol, pengaruh pemain Arsenal itu sangat jelas.
BACA JUGA:Sumardji Larang Fans dan Influencer Dekati Pemain Jelang Lawan Bahrain: Konsentrasi Terganggu!
BACA JUGA:Hasil Lengkap Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa usai Inggris Hajar Albania
Meski beberapa kali berupaya bangkit, Moldova tidak mampu membuat cukup banyak perubahan yang dapat menyulitkan lawan.
Tembakan dari Nicolaescu dan Caimacov tidak dapat melewati pertahanan yang disiplin dan penjaga gawang Nyland yang stabil.
Perbedaan fisik, kekuatan fisik, dan kemampuan membaca permainan membuat tim tuan rumah terus-menerus berada dalam posisi pasif, harus menerima kekalahan.
Sementara itu, hasil positif diraih Israel saat mengalahkan Estonia 2-1 di Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.
Bermain di Nagyerdel Stadion, Hungaria, Israel meraih kemenangan dengan skor tipis dengangol bunuh diri dari kiper Estonia, Karl Hein dan gol dari bek kanan, Eli Dasa.