Operasi Modifikasi Cuaca Jabodetabek Berakhir, BNPB Klaim Dampak Bencana Berkurang

Minggu 23-03-2025,15:03 WIB
Reporter : Cahyono
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) resmi mengakhiri Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) pada Kamis, 20 Maret 2025.

OMC ini berkat kerjasama antar BPBD DKI Jakarta, BPBD Jawa Barat, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan TNI Angkatan Udara.

Operasi modifikasi cuaca gabungan ini merupakan upaya pemerintah pusat dan daerah dalam mengurangi risiko bencana banjir susulan di wilayah Jabodetabek.

OMC ini dilaksanakan secara serentak selama 10 hari mulai 11-20 Maret 2025, namun BNPB telah terlebih dahulu melaksanakan OMC sejak 4 Maret 2025.

BACA JUGA:Motor Honda Beat Dimaling Saat Korban Salat, Pelakunya Ditangkap Warga Kemayoran

BACA JUGA:Pizza Hut Indonesia Adakan Acara Bukber Pizza 100 Meter di TMII, Spesial Bulan Ramadan

Selama periode OMC (4-20 Maret 2025), tim OMC BNPB mencatat total penerbangan pesawat penabur carravan PK-SNM sebanyak 56 sorti dengan 113 jam dan 48 menit waktu terbang.

Total bahan semai yang yang digunakan selama operasi terdiri dari 4.000 kg kalsium oksida (CaO) dan 52.000 kg natrium klorida (NaCl).

"Meskipun dalam masa pelaksanaan modifikasi cuaca beberapa wilayah Jabodetabek tetap diguyur hujan, namun potensi risiko dampak bencana dapat dikurangi," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya pada Minggu, 23 Maret 2025.

BACA JUGA:Jadwal Bioskop Trans TV Hari Ini 23 Maret 2025 Lengkap Sinopsis, Tayang Film Horor-Aksi

BACA JUGA:TVS Indonesia Buka Dealer ke 45 di Maros, Kasih Diskon Gede-gedean

BPBD Jawa Barat mencatat, kejadian bencana di wilayahnya mencapai 60 kejadian dalam periode OMC. Jumlah ini memang meningkat dibandingkan pada periode sebelum OMC.

Meskipun demikian, potensi risiko bencananya menurun signifikan. Sebagai perbandingan, jumlah jiwa terdampak pada masa sebelum OMC sebanyak 231.180 jiwa, dibandingkan dengan data pada OMC hari ke-10 terdata 15.582 jiwa.

"Persentase penurunan jiwa terdampak sebesar 92,3 persen," terang Abdul Muhari.

BACA JUGA:Disdik Masih Tunggu Revisi Perda di DPRD, Wujudkan Sekolah Gratis di Jakarta

Kategori :