Dijelaskannya, modus yang dipakai diduga dokter cabul ini sama terhadap korban FH, yakni mengambil sampel darah dan korban dibius.
BACA JUGA:Viral PPDS Unpad Lecehkan Penunggu Pasien RSHS Bandung Setelah Dibius, Kemenkes Beri Sanksi Tegas
"Rata-rata modusnya sampai dalih (yaitu) mengambil sampel darah, DNA, dan dibius (untuk melakukan) pemerkosaan pada korban," jelasnya.
Diterangkannya, sejauh ini pihaknya baru memeriksa satu terduga pelaku pemerkosaan, yakni PA, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (FK Unpad).
Sementara Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan menuturkan, pihaknya membuka layanan hotline bagi masyarakat yang pernah menjadi korban pemerkosaan dokter PA.
Hendra mendorong agar para korban melaporkan ke pihak berwajib untuk segera diproses perkaranya.
"Jadi, ada kemungkinan (jumlah korban bertambah), tetapi kami menunggu dari korban berikutnya (untuk melapor). Kami membuka layanan laporan lainnya, kami terbuka," paparnya.