Di samping AIPKI menegaskan kecaman atas peristiwa ini dan mendukung pengusutan menyeluruh hingga tuntas.
BACA JUGA:Tak Hanya Prestasi Akademik, A Wishful Market Dorong Siswa Punya Mental Wirausaha
BACA JUGA:Link Live Streaming dan Prediksi Newcastle vs Manchester United, The Magpies PD Kalahkan Setan Merah
Selain itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto juga menyampaikan hal serupa.
"Menurut saya menyayangkan. Ini kan (kejahatan) person. Kalau person, ya, hukumannya person. Tapi begitu PPDS Anestesi di situ dihentikannya di rumah sakit, yang terkena: satu, masyarakat; dua, dunia pendidikan," kata Slamet, 12 April 2025.
"Saya kira kurang bijak, lebih baik person-nya saja, yang terlibat bukan institusinya," pungkasnya.