JAKARTA, DISWAY.ID – Hari ini, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) genap 57 tahun sejak pertama kali ditemukan kasusnya di Indonesia.
Di tengah peringatan yang sarat makna ini, Kementerian Kesehatan RI bersama PT Takeda Innovative Medicines menyerukan seruan kuat: jangan tunggu wabah, saatnya lindungi diri dan keluarga sejak sekarang.
Salah satunya melalui vaksinasi.
BACA JUGA:Citra Kirana Kabarkan Rezky Aditya Positif DBD saat Jalani Ibadah Umroh
Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, menegaskan bahwa dengue bukan lagi semata urusan medis.
“Masalah DBD tidak bisa ditangani oleh Kemenkes saja. Ini bukan hanya persoalan klinis—yang utama justru pencegahannya,” ujarnya dalam acara media briefing “Waspada DBD: Lindungi Keluarga, Selamatkan Masa Depan.”
Tahun lalu, Indonesia mencatat 242.000 kasus DBD.
Dan hingga minggu ke-14 tahun ini, atau per 13 April 2025, telah ditemukan 38.740 kasus dengan 182 kematian di 447 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Meski terjadi sedikit penurunan dibanding tahun sebelumnya, ancaman dengue masih terus mengintai.
BACA JUGA:Dinkes DKI Jakarta Minta Masyarakat Waspada, 1.416 Orang Terjangkit DBD dalam 2 Bulan Terakhir
Perubahan iklim, mobilitas penduduk, hingga persepsi masyarakat yang keliru tentang DBD sebagai penyakit musiman, menjadi tantangan nyata.
“Kita tahu moto 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang) sudah lama dikampanyekan. Tapi sekarang kita masuk ke ranah baru—ranah inovasi. Salah satunya adalah vaksin dengue,” ujar Dante.
Meski masih dalam tahap uji klinis di beberapa tempat, vaksin ini diharapkan dapat mengurangi keparahan klinis dan menjadi kunci menuju target ambisius: nol kematian akibat DBD pada tahun 2030.
BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Tangerang! Truk Tanah Terguling Tewaskan Pengendara, Begini Kejadiannya!
dr. Dirga Sakti Rambe, Spesialis Penyakit Dalam, mengingatkan bahwa dengue bukan penyakit ringan.