
“Kita ingin Indonesia bukan hanya sebagai pasar, tapi juga sebagai produsen dan inovator dalam industri teknologi dunia," ungkapnya.
Dengan konektivitas yang andal dan latensi rendah, 5G Private Network memungkinkan integrasi ribuan sensor dan mesin secara real-time, juga efisiensi produksi lainnya.
“Sistem ini secara aktif mendukung otomasi, analitik berbasis data, serta optimalisasi kualitas, efisiensi biaya, dan proses pemeliharaan.” ujar Andy Hsieh, Direktur PT. Pegaunihan Technology Indonesia.
Teknologi 5G Telkomsel diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong utama transformasi industri manufaktur Indonesia.
BACA JUGA:Rata-Rata Tabungan Masyarakat Kelas Menengah Cuma 4 Jutaan, Daya Beli Turun, Hidup Makin Sulit
Direktur Planning & Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam, menjelaskan, “Menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) antara Telkomsel dan Pegatron 5G di Mobile World Congress (MWC) 2025 Barcelona Maret lalu,
Kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam mendukung akselerasi transformasi digital sektor manufaktur di Indonesia.
"Melalui solusi 5G Private Network yang kami rancang secara khusus, PT Pegaunihan Technology Indonesia dapat meningkatkan efisiensi operasional, produktivitas, dan daya saing untuk Smart Manufacturing di era Industri 4.0.
"Mengedepankan peran Telkomsel sebagai product powerhouse Telkom Group bagi pelanggan enterprise/bisnis (B2B), kami berharap inisiatif ini turut memperkuat ekosistem manufaktur nasional dan mendorong kemajuan teknologi di Indonesia," paparnya.
BACA JUGA:PHU Kemenag Targetkan Zero Kesalahan dalam Melayani Para Jemaah Haji
BACA JUGA:Tahu Marc Marquez Terjatuh, Alex Marquez: Ini Hari Saya Untuk Menang!
Peresmian ini mendukung tren positif sektor manufaktur Indonesia yang per Desember 2024. Pertumbuhan sektor ini didorong oleh peningkatan output dan pesanan baru dari pasar domestik dan ekspor.
Dengan proyeksi pertumbuhan PDB sektor manufaktur sebesar 5,2% pada tahun 2025, serta lingkungan investasi yang semakin kondusif, Indonesia terus menarik perhatian pelaku industri global.
Menurut data Kementerian Perindustrian, kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB nasional pada 2024 mencapai 18,98 persen.
Pemerintah melalui program hilirisasi juga mendorong transformasi industri berbasis nilai tambah dan teknologi.