JAKARTA, DISWAY.ID - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Bank DKI mampu membukukan dividen sebesar 32 persen.
Sekedar informasi, dividen merupakan pembagian laba atau keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham.
Menurut Pramono, dengan dividen 32 persen merupakan prospek yang bagus untuk Bank DKI.
BACA JUGA:Pramono Bakal Latih Karang Taruna Jadi EO Konser Musik
"Memang kemarin Bank DKI juga masih bisa membagikan keuntungan dividennya 32 persen dari keuntungan. Sehingga dengan demikian saya melihat prospek Bank DKI cukup bagus," kata Pramono di Gelanggang Remaja Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat, 2 Mei 2025.
Dari itu Pramono menargetkan paling lama 1 tahun ke depan, Bank DKI dapat Initial Public Offering (IPO) atau menjadi perusahaan terbuka (Tbk).
Pasalnya kata Pramono, Bank DKI yang sebelumnya mengalami masalah sistem pada layanan transfer antar-bank di aplikasi JakOne Mobile, sudah sangat memenuhi syarat untuk go public.
BACA JUGA:Heboh Vasektomi Diusulkan Dedi Mulyadi Jadi Syarat Dana Bansos, Ini Prosedurnya dari Sisi Medis
"Mudah-mudahan dalam waktu 5, 6 atau paling lama 1 tahun Bank DKI sudah bisa IPO. Dan itu sangat memenuhi syarat," katanya.
Pada kesempatan sebelumnya, Pramono pernah mengungkapkan, tujuan dirinya mendorong Bank DKI segera IPO, agar masyarakat bisa ikut mengawasi pengelolaan perusahaan pelat merah tersebut.
"Kenapa mereka harus bisa go public? Supaya publik yang memberikan pengawasan kepada mereka. Ini kan Bank yang cukup menengah dan captive, captive-nya dari Pemda DKI," ujarnya di gedung DPR RI pada Rabu, 30 April 2025.
BACA JUGA:Promo JSM Superindo Minggu Ini 2-4 Mei 2025, Dada dan Paha Ayam Mulai Rp5 Ribuan
BACA JUGA:Elektrifikasi Bus Transjakarta, ITDP Percepat Mobilitas Bersih untuk Kota Metropolitan Jakarta