Pengamat Nilai 3 Parpol Dukung Prabowo di Pilpres 2029 Cari Selamat dari Reshuffle

Minggu 04-05-2025,12:15 WIB
Reporter : Anisha Aprilia
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID -- Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) menilai, deklarasi dukungan dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kepada Presiden Prabowo Subianto untuk Pilpres 2029 sebagai tanda kuat bahwa reshuffle kabinet sudah dekat.

Hensa menyebut dukungan tersebut bukan sekadar ekspresi loyalitas, melainkan strategi politik pragmatis untuk mengamankan kursi di kabinet.

"Ini strategi klasik. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka adalah sekutu yang loyal, dan dukungan yang dikeluarkan para partai besar ini sudah jelas bahwa reshuffle sebentar lagi akan berlangsung," kata Hensa kepada wartawan, Minggu, 4 Mei 2025.

BACA JUGA:Siap-Siap Cair hingga Rp600 Ribu, Cek Bansos PKH Mei 2025 Lewat HP

BACA JUGA:Gaji ke-13 Pensiunan 2025 Kapan Cair? Cek Bocoran dan Rincian Besarannya

Ia menambahkan, deklarasi ini menunjukkan adanya "kegaduhan politik" di antara partai koalisi yang berebut pengaruh.

"Ini terlihat seperti mereka tahu kalau enggak gerak cepat, bisa kehilangan slot di kabinet," katanya.

Hensa juga menilai, waktu deklarasi ketiga partai tersebut terlalu dini untuk konteks Pilpres 2029.

Ia menilai, partai-partai besar seperti Golkar, PAN, dan PKS seharusnya memanfaatkan dihapuskannya presidential threshold menjadi 0 persen untuk lebih berani mengusung ketua umum mereka sebagai calon presiden, alih-alih hanya fokus mempertahankan posisi di kabinet.

"Pilpres 2029 masih jauh, dan dengan presidential threshold nol persen, partai-partai besar ini seharusnya punya nyali buat calonin ketum mereka," kata Hensa.

BACA JUGA:Cak Imin Patahkan Aturan Vasektomi Dedi Mulyadi Sebagai Syarat Penerima Bansos: Ga Boleh Bikin Aturan Sendiri!

BACA JUGA:Yusril Tegaskan Pemerintah Siap Bahas RUU Perampasan Aset Bersama DPR RI

Ia mengingatkan, deklarasi yang terlalu dini bisa memunculkan persepsi bahwa partai-partai ini kurang memiliki visi jangka panjang.

"Kalau fokusnya hanya mempertahankan kursi, bisa-bisa kehilangan momentum pada saat Pilpres 2029 nanti, terlebih lagi publik saat ini semakin kritis," kata Hensa.

Untuk itu, Hensa menyarankan publik juga terus menunggu apa reaksi dari Prabowo terkait dukungan tersebut.

Kategori :