JAKARTA, DISWAY.ID-- Disela-sela kunjungannya ke Amerika Serikat (AS), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia juga turut menyampaikan pentingnya membangun kerja sama perdagangan dan investasi yang seimbang antara Indonesia dan AS.
Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, penting bagi Indonesia untuk dapat mencari jalan untuk membuat trade yang menjadi seimbang dengan AS.
BACA JUGA:Kadin RFBH Dorong Multiusaha Kehutanan untuk Masa Depan Regeneratif
BACA JUGA:Duduk Bareng Chief Negotiator USTR, Kadin Indonesia: Yang Penting Win-Win!
Kendati begitu, dirinya juga menambahkan bahwa perdagangan bilateral harus dilihat dari perspektif yang lebih luas, mencakup sektor-sektor strategis seperti mineral kritis, kesehatan, hingga teknologi.
“Tentu kita ingin menjual lebih banyak lagi suatu produk-produk yang padat modal industri-nya. Seperti alas kaki, garmen, elektronik, karet, dan lain-lain.
"Tapi sebaliknya dari AS bisa menyediakan protein dari misalnya kedelai, dari juga susu, dari daging,” jelas Anindya kepada Disway, pada Kamis 8 Mei 2025.
BACA JUGA:RKUHAP Rawan Kriminalisasi, IKADIN Ingatkan Pentingnya Perlindungan HAM
BACA JUGA:Kadin Indonesia: Indonesia Harus Jadi Bagian Rantai Pasok Global
Dalam hal ini, Anindya mengungkapkan bahwa Kadin Indonesia menargetkan total nilai perdagangan Indonesia-AS dapat meningkat dari 40 miliar dolar AS menjadi 80 miliar dolar AS dalam dua tahun mendatang.
Menurutnya, hal ini juga diprediksi akan meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan di Indonesia.
“Saat ini ada 2,1 juta orang yang terlibat di tiga sektor utama (yaitu) alas kaki, garmen, dan elektronik.
BACA JUGA:Langkah Negosiasi Indonesia ke AS Dikritik, Kadin Buka Suara
BACA JUGA:Ikadin Ingatkan Prinsip Keadilan Sebelum Prabowo Sahkan RUU Perampasan Aset
"Kalau ini bisa tumbuh dua hingga tiga kali lipat, kita bisa menambah 200 hingga 400 ribu pekerja lagi,” tutur Anindya.