
Dalam waktu dekat, petugas juga akan menjalani orientasi medan dan geladi lapangan di Makkah agar familiar dengan pos-pos dan sektor tugas masing-masing.
Tak hanya itu, perhatian khusus juga diberikan kepada jemaah lanjut usia dan disabilitas melalui program Safari Wukuf Lansia, yang memastikan mereka bisa menjalankan wukuf dengan aman dan nyaman.
BACA JUGA:Berangkat Haji Bareng Ruben Onsu, Ivan Gunawan Justru Ibadah Terpisah: Aku Punya Privasi
Saat ini, masing-masing syarikah sudah mulai menyiapkan tenda, infrastruktur khusus, hingga gapura pembeda sebagai simbol komitmen pelayanan.
Di luar fase Armuzna, PPIH juga meningkatkan jumlah pos pemantauan di sekitar Masjidil Haram, dari sebelumnya tujuh menjadi sembilan titik.
BACA JUGA:Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji Lengkap 2025, dari Ihram hingga Tahallul Akhir
Penambahan itu mencakup area strategis seperti Terminal Syib Amir, Bukit Marwa, WC 3, Mathaf, Zamzam Tower, kawasan perluasan Abdullah, dan Jabal Ka’bah.
“Teman-teman dari Daker Madinah juga akan diperbantukan di sana saat menjelang puncak haji,” tambah Harun.
BACA JUGA:380 Jamaah Haji Indonesia Tiba di Mekkah, Disambut Hangat dan Meriah di Hotel Al-Qadir
Menutup arahannya, Harun mengingatkan seluruh jemaah untuk menjaga kesehatan menjelang Armuzna. Ia mengimbau agar jemaah tidak menunggu*) haus untuk minum dan tetap menjaga stamina.
“Cuaca di Arab Saudi sangat berbeda dengan Indonesia. Perbanyak minum, jangan tunggu haus, dan jaga stamina,” pesannya.
Dengan koordinasi matang, pembekalan yang sistematis, serta kerja sama lintas sektor, layanan haji Indonesia tahun ini diharapkan berjalan semakin optimal, terutama dalam menghadapi tantangan fase Armuzna yang menjadi titik krusial dalam puncak ibadah haji. (*)