BACA JUGA:Pramono Anung Resmikan Blok M Hub, Sebagai Kawasan Pusat Kuliner ASEAN
BACA JUGA:Pramono Bakal Sediakan 4.000 Lapangan Kerja Atasi Tawuran di Manggarai
“Kita bicara soal hak anak atas pendidikan yang layak. Keterlambatan proyek ini bukan sekadar angka, tapi soal masa depan generasi penerus,” tegas Dwi Aprilia Linda Astuti, Kepala Satgas II Korsup Wilayah II KPK dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Awalnya, seluruh proyek direncanakan rampung pada 31 Desember 2024. Namun, hingga April 2025, progres pembangunan di USB SMA Cikini baru 69,11 persen.
Dengan berbagai alasan teknis, Dinas Pendidikan DKI memperpanjang waktu pelaksanaan hingga 22 Juni 2025, setelah melalui tujuh kali revisi (adendum) kontrak.
Kondisi serupa terjadi di proyek rehabilitasi total SDN Duri Pulo 01–10, yang progresnya juga stagnan di angka 69,13 persen.
BACA JUGA:Pramono Realisasikan Manggarai Bershalawat, Warga Yakin Efektif Cegah Tawuran
BACA JUGA:Jamwas Diminta Selidiki Dugaan Perintangan Penyidikan Kasus Korupsi Zarof Ricar
Namun, di tengah sorotan tersebut, ada dua proyek yang telah diserahterimakan pada 9 April 2025: SDN Kampung Bali 01 dan SDN Pasar Baru 01/03/05 serta TK Negeri Sawah Besar.
Sementara dua lainnya mendekati tahap akhir: KBN dan PKBMN 29 Cempaka Baru (91,43 persen) dan SDN Karang Anyar 01/02/05/06/08 (95,35 persen
Secara keseluruhan, rata-rata progres dari enam proyek hanya 84,90 persen, dengan beberapa titik masih jauh dari penyelesaian.
“Kita butuh perencanaan yang lebih matang, evaluasi metode pemaketan, dan pengawasan melekat yang konsisten,” tegas Linda.