Menurut korespondensi, masa kerja mereka secara resmi berakhir pada tanggal 15 April 2025, atau keesokan harinya.
Surat itu kemudian ditolak dan tetap tidak ditandatangani oleh 24 karyawan yang dipanggil.
"Ini menimbulkan keterkejutan dan kekecewaan yang mendalam dari para pekerja," pungkas Sucahyadi.