MAKKAH, DISWAY— Menjelang puncak haji, Kementerian Agama RI terus memperkuat koordinasi teknis antar sektor layanan.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief berkunjung ke sejumlah sektor di Makkah untuk memastikan kesiapan pergeseran jamaah menuju Arafah berjalan tertib dan dipahami oleh seluruh pihak yang terlibat.
BACA JUGA:Menag Nasaruddin Umar Sukses Lobi Saudi, KKHI Kembali Layani Jamaah Haji Indonesia
"Kita ingin memastikan bahwa pemahaman terkait mekanisme pergeseran jamaah dari Makkah ke Arafah sudah dipahami oleh syarikah, pimpinan markaz, PPIH, dan tentu para jamaah," ujar Hilman di Makkah, Selasa, 3 Juni 2025.
Setiap kloter memiliki jadwal dan mekanisme tersendiri yang telah disusun secara rinci, termasuk jadwal keluar kamar dan titik tunggu keberangkatan menuju Arafah.
BACA JUGA:Besok Jamaah Haji Berangkat ke Arafah, Ini Pesan Wamenag Romo Syafi'i supaya Raih Haji Mabrur
Ada sistem berbasis lantai, misalnya, yang harus dipatuhi agar proses tidak saling tumpang tindih.
Hilman menekankan pentingnya komunikasi aktif dari kepala sektor kepada para pimpinan kloter untuk menyampaikan mekanisme ini di forum-forum internal.
BACA JUGA:Besok Jamaah Haji Berangkat ke Arafah, Ini Pesan Wamenag Romo Syafi'i supaya Raih Haji Mabrur
"Tujuannya agar tidak terjadi pengumpulan jamaah di lobi dalam waktu bersamaan. Kita tidak ingin jamaah menunggu terlalu lama dan kelelahan hanya karena proses keberangkatan yang tidak efisien," tegasnya.
Dalam pertemuan sebelumnya dengan DPR, lanjut Hilman, isu teknis ini juga menjadi sorotan.
BACA JUGA:Jemaah Haji Furoda Gagal Berangkat Imbas Visa Tak Terbit, DPR Buka Suara
Terutama karena tahun ini seluruh layanan transportasi dan logistik jamaah haji ditangani oleh perusahaan swasta Arab Saudi atau syarikah, dengan sistem yang lebih ketat dari sebelumnya.
"Tentu kami melakukan penyesuaian. Tapi kami minta jamaah bisa patuh terhadap jadwal dan arahan yang diberikan hotel masing-masing agar proses mobilisasi tidak melelahkan," imbuhnya.
BACA JUGA:Jamaah Haji Indonesia Dijamin Bisa Wukuf di Arafah, Meski Aturan Arab Saudi Diperketat