Setelah gantung sepatu Simon Tahamata mengabdikan hidupnya untuk mendidik pemain muda.
Ia pernah menjadi pelatih teknik di Ajax, bahkan juga dipercaya membina bibit-bibit muda di klub-klub top seperti Feyenoord dan Royal Antwerp.
BACA JUGA:Ini Respon Erick Thohir Kedatangan Wakil Pemerintah China Jelang Laga Timnas di SUGBK
BACA JUGA:Fans ASEAN dan Eropa Borong Jersey Timnas Indonesia, Malaysia Makin Gigit Jari
Filosofi Ajax bukan sekedar formasi tapi tentang cara berpikir dalam sepak bola.
Ajax dikenal di dunia karena satu hal mereka tidak mencari pemain terbaik di dunia tapi mereka membentuk pemain biasa jadi luar biasa melalui latihan teknik kecerdasan taktik dan pemahaman ruang.
Inilah yang dibawa Simon Tahamata ke timnas Indonesia bersama Patrick Kluiver yang juga jebolan Ajax dan mantan bintang Barcelona.
Mereka merancang ulang cara kerja dari dalam dari cara scouting latihan sampai membentuk karakter pemain muda dan sekarang lihatlah bagaimana ketegasan Alex Pastor dan juga Patrick Kluiver dalam melatih.
Simon paham Indonesia punya banyak talenta alami tapi talenta saja tidak cukup, harus ada pola pikir dan disiplin dan yang paling penting harus ada sistem filosofi yang tidak hanya menekankan skill individu tapi juga teamwork pengambilan keputusan cepat dan posisi tanpa bola.
BACA JUGA:Hitungan Wamen Dikti Dikuliti Bung Ropan, Poin Penuh Lawan China Jadi Harga Mati!
Inilah yang selama ini jadi kelemahan Timnas Indonesia, dan Simon benahi dari akar tapi sejauh mana pengaruh ini terasa.
Perubahan yang muncul dari pemusatan latihan dan bagaimana skuad Garuda mulai menunjukkan wajah barunya, sinyal perubahan itu mulai terasa.
Simom Tahamata tak cuma duduk di belakang meja atau memberi laporan dari jauh ia turun langsung ke lapangan hadir memantau sesi latihan timnas Indonesia di Jakarta jelang laga besar kontra China pada Kamis 5 Juni 2025.
Salah satu momen ketika di hadapan para jurnalis dengan logat yang masih terbata-bata Simon berbicara dalam bahasa Indonesia dengan keinginanya membantu Indonesia dengan membawa filosofi Ajax
BACA JUGA:Erick Thohir Berharap Suporter Indonesia tidak Melakukan Tindakan Rasisme atau Xenophobia