JAKARTA, DISWAY.ID - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menilai Jakarta Kreatif Festival (JKF) dapat menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.
Hal ini dikatakan Rano saat menghadiri JKF 2025 di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Rabu, 4 Juni 2025.
BACA JUGA:Kisah Guru TK di Pulau Saparua Mampu Pertahankan Sekolah Berkat PNM
BACA JUGA:Pemprov Jakarta Pasang 100 CCTV di Lokasi Rawan Bencana dan Tawuran
Sebanyak 84 booth usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari berbagai sektor seperti fesyen, kerajinan, serta makanan dan minuman khas Nusantara ikut serta menjajakan produk unggulan.
Acara bertema “Memperkuat Daya Saing Jakarta sebagai Kota Global” ini diselenggarakan untuk mendorong diversifikasi dan pemanfaatan produk lokal.
“Dalam upaya meraih predikat kota global, Jakarta harus mengembangkan UMKM guna menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan. Peran UMKM sangat penting bagi perekonomian Jakarta," kata Rano.
Rano mengatakan, melalui program pengembangan kewirausahaan terpadu, tercatat 403.550 pelaku UMKM telah bergabung sebagai peserta Jakarta Entrepreneur.
BACA JUGA:Pemprov DKI dan Pemkot Banda Aceh Tandatangani Mou Kolaborasi Transformasi Digital
Rano mengapresiasi pelaksanaan festival ini dan menyatakan komitmennya untuk terus berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta selaku penyelenggara JKF 2025, dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Jakarta.
Ia berharap JKF 2025 tidak hanya memperkuat produk lokal, tetapi juga menjadi momentum untuk mendorong transformasi sistem pembayaran digital yang efisien dan aman.
“Ini bagian dari upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang inklusif, aman, dan nyaman bagi semua warganya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rano menambahkan, jumlah UMKM, nilai transaksi, dan pengunjung acara ini terus meningkat setiap tahun.
BACA JUGA:DPRD DKI Nilai 100 Hari Kepemimpinan Pramono-Rano Bawa Jakarta ke Arah Positif
Selain booth UMKM, acara ini juga menghadirkan tiga booth layanan dan enam booth edukasi yang membahas topik seperti keuangan digital, pariwisata, transportasi, hingga perlindungan konsumen.