“Penggunaan santan juga sebaiknya dikurangi dan diganti dengan santan rendah lemak atau susu kedelai,” tambahnya.
Pengendalian porsi juga penting. Konsumsinya juga perlu dibarengi sayuran berserat tinggi.
Menurut Prof Ahmad, keberadaan serat ini akan mengurangi penyerapan kolesterol oleh pembuluh darah karena banyak kolesterol dan lemak terjerap di dalam serat.
"Sayuran seperti lalapan daun pohpohan, rebus daun ubi, daun labu, hingga acar mentimun salad dan nanas bisa membantu mengurangi penyerapan kolesterol. Konsumsilah sayur dua kali lebih banyak dari porsi nasi atau masakan daging," katanya.
Ia juga menyarankan konsumsi buah segar sebanyak lima sajian per hari, seperti pepaya, semangka, atau melon.
Konsumsi buah-buahan dan sayuran ini, kata dia, akan membantu tubuh untuk memproduksi asam empedu lebih banyak.
Dan itu artinya akan makin banyak pula kolesterol yang akan dipakai untuk sintesis asam empedu sehingga kadar kolesterol dalam darah akan menurun.
BACA JUGA:Patrick Kluivert Antisipasi Pola Mematikan China, Serangan Balik Jadi Sorotan Utama
Awas Jeroan
Lebih lanjut, Prof Ahmad mengimbau untuk menghindari konsumsi jeroan seperti hati dan ginjal yang memang tinggi kandungan kolesterolnya.
Selain itu, untuk membantu membersihkan pembuluh darah, ia merekomendasikan minum perasan jeruk lemon di pagi hari sebelum makan, bisa dicampur madu jika memiliki masalah lambung.
Sebagai penutup, ia mengingatkan pentingnya minum air putih yang cukup serta olahraga rutin.
“Minimal berjalan kaki 6.000 langkah setiap pagi untuk membantu menjaga metabolisme dan kesehatan pembuluh darah,” pungkasnya