Barisan muda Samurai Biru tampil menggila sejak awal pertandingan. Dominasi penuh mereka disempurnakan dengan enam gol tanpa balas, membuat lini pertahanan Garuda terlihat tidak berdaya.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak meski Timnas Indonesia telah memastikan lolos ke putaran keempat kualifikasi. Skor telak itu tetap meninggalkan catatan kelam yang tak bisa diabaikan begitu saja.
BACA JUGA:Viral Video Guru SMP Tendang Siswa Sambil Naik Meja di Demak, Polisi Selidiki
Meski begitu, Moriyasu tetap menjaga sportivitas. Ia tak terkesan meremehkan, justru menunjukkan optimisme atas potensi timnya yang dihuni mayoritas pemain muda.
“Kami ingin menang di Osaka dan merasa bahwa kami sudah berkembang,” pungkas Moriyasu.
BACA JUGA:Universitas Esa Unggul Gelar Idul Adha 1446 H dengan Semangat Kepedulian dan Kemanusiaan
Namun publik bertanya-tanya: apakah euforia makan siang bersama Prabowo semata menjadi motivasi simbolik belaka? Atau justru beban ekspektasi tinggi malah jadi tekanan tersendiri bagi Timnas?
Yang jelas, komentar Moriyasu menampar halus: motivasi dan dukungan politik memang penting, tapi hasil akhir tetap ditentukan di atas rumput hijau—bukan meja makan.