Peluang Emas! Pasar Rumput Laut Dunia Capai Rp380 Triliun, Indonesia Baru Garap 11%

Minggu 15-06-2025,16:54 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Rumput laut, yang selama ini dianggap sebagai komoditas pesisir biasa, ternyata menyimpan potensi luar biasa bagi perekonomian Indonesia.

Dalam Konferensi Kelautan Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-3 (UNOC) yang berlangsung di Nice, Prancis, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memaparkan fakta mencengangkan: pasar rumput laut global diprediksi tembus USD 23,9 miliar atau sekitar Rp 380 triliun pada 2035.

Tapi ironisnya, Indonesia baru memanfaatkan sekitar 11,65% dari total potensi lahan budidayanya.

BACA JUGA:RS Polri Operasi Lengan Bocah yang Disiksa Ortu dan Ditemukan di Kebayoran Lama

Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia dan penyumbang sekitar 38% pasokan rumput laut global, Indonesia semestinya menjadi pemain utama dalam industri ini. 

Namun, peluang ekonomi yang sangat besar itu justru masih terbuka lebar, menanti untuk digarap secara maksimal.

“Sebagian besar rumput laut kita dibudidayakan oleh pelaku skala kecil dengan metode tradisional. Padahal, jika dimodernisasi, dampaknya bisa luar biasa untuk ketahanan pangan, lapangan kerja, dan ekspor,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, dalam keterangan resminya.

BACA JUGA:Panduan Cara Cek Bansos PKH Tahap 2 Juni 2025 Lewat Aplikasi di HP, Simak di Sini!

Produksi rumput laut Indonesia tahun 2024 tercatat 10,80 juta ton, naik 10,82% dari tahun sebelumnya.

Namun, angka ini masih jauh dari total kapasitas lahan yang tersedia.

Jenis rumput laut yang paling banyak dibudidayakan adalah Kappaphycus alvarezii, disusul Gracilaria spp dan Eucheuma spinosum.

Sementara itu, pasar dunia mulai mencari diversifikasi jenis baru, yang bisa menjadi peluang baru bagi Indonesia.

BACA JUGA:Nelayan Muara Angke Ditemukan Tewas, Polres Pelabuhan Tanjung Priok Buru Pelaku

Rumput laut bukan hanya bahan pangan dan industri agar-agar.

Kini, komoditas ini mulai dilirik sebagai bahan baku kosmetik, biofarmasi, hingga pengganti plastik ramah lingkungan.

Kategori :