AA Made Jelantik meminta seluruh tokoh Hindu dan pihak-pihak lainnya, terutama yang berada di Lombok, NTB untuk bersatu dalam rangka mendorong kasus kematian almarhum segera terungkap sehingga pihak keluarga bisa mendapatkan keadilan
"Dari awal saya mengetahui kasus ini, kematian almarhum menurut saya nggak masuk akal,” terangnya.
“Mari kita bersama-sama menuntut keadilan, jangan sampai karena militer dianggap berat," jelas AA Made Jelantik.
Kasus ini memunculkan rasa kekecewaan para tokoh Hindu Lombok, terhadap ketidakjelasan proses penanganan kasus kematian almarhum yang dilakukan pihak Kopasgat Lanud Medan.
BACA JUGA:Mendes Yandri Ajak Pemuda Desa Sukseskan Kopdes Merah Putih: Usaha Sesuai Potensi
BACA JUGA:12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru Hari Ini, Selasa 17 Juni 2025
Senada dengan AA Made Jelantik, pakar hukum I Gusti Putu Ekadana mengatakan jika AA Made Jelantik sebagai raja umat Hindu menilai bahwa belum ada kepastian kematiannya disebabkan bunuh diri.
“Penyebab kematian inilah yang kita kejar untuk kita tangani bersama-sama dan Puri akan turun tangan menunjuk siapa pun tokoh-tokoh baik pengacara serta tokoh masyarakatnya," tegasnya.
Menurutnya, Lanud Medan telah keliru dalam menangani kasus tersebut, sampai-sampai memastikan bahwa penyebab kematian yang bersangkutan disebabkan bunuh diri, tanpa diautopsi terlebih dahulu.
Apalagi baju yang terakhir dikenakan almarhum hilang secara misterius, serta adanya surat penolakan autopsi.
BACA JUGA:5 Juli 2025 Akan Ada 'Bencana Besar', Sebut Baba Vanga-nya Jepang
BACA JUGA:Gudang Garam Berhenti Beli Tembakau Temanggung, Harga Rokok jadi Sorotan
"Soal upaya autopsi, kayak dijejali begitu saja dengan adanya surat penolakan, dalam keadaan panik terus dibiarkan, di mana akan ditemui keadilan,” tambahnya.
“Omong kosong penyelidikan itu jika pakaian yang dikenakan hilang begitu saja," timpalnya.
"Kami tidak percaya lagi Lanud Medan, karena cara penyelidikannya sudah amburadul dan konyol dan kami akan bersurat resmi supaya kasus ini diambil alih Kasau," pungkasnya.