JAKARTA, DISWAY.ID - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, Jakarta memiliki puluhan juta ton cadangan harta karun.
Harta karun itu berupa 55 juta ton sampah yang menggunung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Nantinya puluhan juta ton sampah di Bantargebang itu dapat diolah menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA).
BACA JUGA:Pecah Kemacetan Jakarta, Pramono Segera Buka 5 Rute Baru TransJabodetabek
Menurut Pramono, teknologi pengolahan sampah menjadi PLTSA tersebut kini sudah digunakan di negara-negara maju seperti China, Jepang, dan negara-negara Eropa.
Hal ini diungkapkan Pramono saat acara Rapat Kerja Gubernur Mitra Praja Utama 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Selasa, 17 Juni 2025.
"Jakarta ini sekarang tiba-tiba punya harta karun. Harta karun namanya sampah Karena teknologi sekarang ini sudah diketemukan, baik oleh Cina, Eropa, Jepang Ini bukan teknologi yang terlalu sulit lagi, yaitu apa yang disebut dengan insenerator atau pembangkit listrik tenaga sampah," kata Pramono.
Menurut Pramono, cadangan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang tidak akan habis selama 28 tahun.
Dari itu dirinya sudah diperintahkan langsung oleh Presiden Prabowo untuk membangun setidaknya 4 fasilitas PLTSA.
BACA JUGA:Pramono Sebut Jakarta Paling Banyak Dimintai Hibah Ambulans dan Mobil Damkar oleh Daerah Lain
Setiap PLTSA itu, kata Mas Pram sapaan akrabnya diperkirakan mampu mengolah hingga 2.500 ton sampah per hari.
Sehingga jika ada 4 PLTSA, setiap harinya 10 ribu ton sampah di Jakarta dapat dikelola menjadi pembangkit listrik.
"Padahal Jakarta sendiri bisa menyiapkan 7.700. Ditambah juga dengan stok Bantargebang Maka 25-28 tahun untuk menghabiskan stok Bantar Gebang tidak akan habis," ujarnya.
Pramono pun membuka diri bagi daerah lain yang ingin bekerja sama dengan Jakarta terkait pengelolaan sampah menjadi PLTSA.
"Sehingga dengan demikian urusan sampah ini saya lebih untuk membuka diri," ungkapnya.