"Sekitar 40 persen belum menerima KPDJ. Teman-teman di Pertuni Jakarta Timur tidak memiliki penghasilan tetap, paling mengandalkan pijat," kata Mulyawan dalam keterangannya.
Para anggota Pertuni DPC Jakarta Timur sudah berupaya mengajukan agar mendapat bantuan Rp300 ribu per bulan dari program KPDJ.
Tapi kata Mulyawan prosesnya dinilai berbelit-belit. Sehingga banyak dari anggota Pertuni DPC Jakarta Timur yang mengaku harus berulang kali mengajukan.
BACA JUGA:Jakarta E-Prix Sukses Digelar Dengan Listrik Andal Full dari PLN
Bahkan ada yang sudah bertahun-tahun tempat tinggalnya disurvei namun tak kunjung mendapatkan KPDJ.
"Ada yang secara sepihak diputus. Teman-teman yang sudah mendapatkan KPDJ lalu diputus juga kaget. Tiba-tiba pas cek ATM (Bank DKI) saldo ATM mereka kosong," ujar Mulyawan.