BACA JUGA:Pakai Teknologi ENLITEN, Bridgestone Hadirkan Inovasi Ban untuk Kendaraan Listrik
Gunakan alat ukur yang standar dan presisi untuk memeriksa tekanan angin pada semua ban termasuk ban cadangan serta lakukan penyesuaian tekanan angin sesuai rekomendasi jika diperlukan.
Tekanan angin yang tepat akan meningkatkan kenyamanan dan keselamatan saat berkendara.
2. Periksa Kedalaman Alur Ban
Pastikan kedalaman alur ban masih dalam batas aman. Jika batas Tire Wear Indicator (TWI) sudah terlihat, hal ini menunjukkan bahwa kedalaman alur ban yang tersisa sama dengan atau lebih rendah dari 1,6 mm dan menandakan bahwa ban tersebut sudah aus dan harus diganti.
Ban yang aus dapat mengurangi traksi dan meningkatkan risiko kecelakaan terlebih pada kondisi hujan atau jalan basah.
3. Rotasi Ban
Lakukan rotasi ban secara berkala setiap 8.000 – 10.000 km untuk memastikan keausan yang merata pada semua ban.
Saat merencanakan perjalanan jarak jauh, melakukan rotasi ban sebelum berangkat liburan sangat bermanfaat.
4. Periksa Fisik Ban Menyeluruh
Periksa kondisi fisik ban dari kerusakan seperti sobekan, benjolan, atau benda tajam yang menancap pada ban. Ban perlu segera diganti apabila terdapat tanda kerusakan.
5. Ban Cadangan dan Peralatan Keselamatan
Pastikan ban cadangan terisi angin sesuai standar dan dalam kondisi baik. Penting mengetahui lokasi penyimpanan peralatan seperti dongkrak, kunci roda, dan peralatan lain untuk mengganti ban.
Saat ini ada beberapa kendaraan yang tidak menggunakan ban cadangan, akan tetapi tersedia tire repair kit. Pastikan pengendara paham cara menggunakan peralatan ini.