"Kisah ini mewakili banyak anak yang punya potensi, tapi terhenti di tengah jalan. Sekolah Rakyat adalah jalan untuk melanjutkan mimpi mereka," katanya.
BACA JUGA:Geger Bayi Dibuang dalam Kondisi Ari-ari Menempel, Pelaku Ditangkap!
Selanjutnya, Gus Ipul juga memperlihatkan cuplikan pidato Presiden Prabowo Subianto dalam acara halalbihalal bersama purnawirawan TNI dan keluarga besar Polri, dimana Kepala Negara menyatakan komitmen membangun 100 Sekolah Rakyat setiap tahun untuk keluarga yang paling tidak mampu.
Momen penuh haru terjadi saat Gus Ipul mendengarkan langsung kisah perjuangan orangtua calon siswa Sekolah Rakyat, Ikin Sasikin (62), warga Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dengan suara bergetar, ia menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya karena putrinya, Tika Pratiwi (16) anak terakhir dari tiga bersaudara akan menjadi bagian dari Sekolah Rakyat.
BACA JUGA:Prabowo Resmikan Ngoerah Sun Wellness: Layanan Tak Kalah dengan Luar Negeri
“Saya sangat terharu sekali dengan apa yang dilakukan oleh Bapak Presiden kita, juga Bapak Menteri. Profil yang ditayangkan tadi sangat mirip dengan kehidupan kami. Ini sangat menyentuh dan membanggakan,” ungkap Pak Ikin, yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan serabutan dengan penghasilan tak menentu.
Hal yang sama juga disampaikan Tika Pratiwi. Dengan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan harapannya bisa mengubah nasib keluarga melalui pendidikan.
"Saya bangga sama orangtua saya. Walaupun mereka kekurangan, mereka selalu ada untuk saya,” tutur Tika. Ia berharap suatu hari bisa menjadi chef, meski sempat bermimpi menjadi pemain sepak bola.
Gus Ipul menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bentuk nyata dari arahan Presiden Prabowo untuk memuliakan keluarga kurang mampu dan memberi ruang bagi anak-anak dari lingkungan tidak mendukung untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
BACA JUGA:Komisi IX DPR Bakal Minta Penjelasan Soal Penonaktifan 7,3 juta Penerima PBI JK
BACA JUGA:Resmi Dibuka! Ini Kuota Sekolah Kedinasan 2025 dan Cara Daftar Akun SSCASN yang Wajib Kamu Tahu
“Sekolah ini bukan untuk anak yang pintar secara akademik, tapi untuk anak-anak yang selama ini terhambat aksesnya ke pendidikan. Tidak ada tes akademik. Tesnya hanya administrasi dan kesehatan. Ini selektif, tapi adil,” tegasnya.
Ia menambahkan, Sekolah Rakyat tidak hanya akan mencetak anak-anak cerdas, tapi juga membentuk karakter dan jati diri yang kuat.