Espargaro mengatakan bahwa dirinya mengaku heran dengan sikap Aprilia. Profesionalismenya pabrikan dipertanyakan?
"Jika ada klausul yang memperbolehkan Martin pergi dari tim, dan dia tak mau ada di sana, saya heran mengapa Aprilia agak memaksa seorang pembalap agar tetap di sana, tempat yang sejatinya tidak diinginkan mereka," terang Espargaro.
Sebelumnya agen Martin, Albert Valera memberi pernyataan tegas bahwa Martin akan meninggalkan Aprilia sesuai dengan klausul itu.
Espargaro mengaku kenal dan pernah dimanajeri oleh Valera. Ia pun memuji kinerja sang agen, sebagai "manajer terbaik" di paddock MotoGP.
"Ini masa-masa yang agak pelik bagi Albert. Menurut saya dia manajer terbaik di paddock.
"Saya pernah bekerja dengan agen lain dan ketika dia menyusun kontrak kerja sama, tidak ada yang mampu melakukan hal sedetail apapun seperti dia," tegasnya.
Aprilia Tempuh Jalur Hukum
Ada aspek-aspek penting dalam klausul Martin dan Aprilia yang "seharusnya" tidak terpublikasi.
Poin utamanya seperti disinggung di atas, Martin ditargetkan tak tertinggal 100 poin untuk perebutan gelar juara.
Aspek tersebut diperkuat jika kinerja motor RS-GP mampu memberikan performa yang diinginkan si pembalap.
BACA JUGA:Hasil Sprint Race MotoGP Belanda 2025: Marc Marquez Menang, Fabio Quartararo Apes Terus!
Konon, klausul ini disepakati oleh Martin dan Aprilia dengan catatan besar; jika poin-poin itu gagal tercapai, Martin berhak pergi tanpa denda meski masih terikat kontrak satu tahun.
Dilalahnya rider berjuluk Martinator itu cedera saat tes pramusim MotoGP di Sepang, Malaysia.
Anda tahu, Martin jatuh ketika pengujian motor baru berjalan 13 lap.
Martin terpelanting dari atas motor dan mendarat keras di atas aspal.
Akibatnya, pembalap Spanyol itu cedera parah dan harus absen di beberapa seri awal musim MotoGP 2025.