Universitas Esa Unggul Resmikan Komunitas Bahasa Isyarat FDIK, Wujudkan Kampus Inklusif

Minggu 06-07-2025,15:59 WIB
Reporter : Fandi Permana
Editor : Fandi Permana

Tiara Efni, mahasiswa dari Prodi Desain Produk yang sekaligus menjabat sebagai ketua dari Komunitas Bahasa Isyarat, memberikan sambutan dan menjelaskan visi-misi komunitas ini. Dalam sambutannya, Tiara menegaskan bahwa komunitas ini bertujuan untuk membangun jembatan komunikasi yang inklusif bagi seluruh mahasiswa.

“Komunitas Bahasa Isyarat FDIK tidak hanya berfokus pada pembelajaran teknis bahasa isyarat, tetapi juga pada pembangunan kesadaran akan pentingnya komunikasi yang accessible. Kami ingin menciptakan lingkungan di mana setiap mahasiswa, termasuk teman-teman tuli dan tunarungu, dapat berkomunikasi dengan nyaman dan setara,” ungkap Tiara.

Sebagai mahasiswa Desain Produk, Tiara juga melihat peluang untuk mengintegrasikan prinsip universal design dalam pengembangan komunitas ini, sehingga dapat menciptakan solusi komunikasi yang inovatif dan inklusif.

Dukungan Rektor UEU

Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, ST., MBA., IPU, ASEAN Eng.,turut memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif pembentukan Komunitas Bahasa Isyarat ini. Dalam tanggapannya, Rektor menyatakan bahwa komunitas ini sejalan dengan misi universitas untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan inklusif.

“Saya sangat bangga dengan inisiatif mahasiswa dan dosen FDIK dalam membentuk Komunitas Bahasa Isyarat ini. Ini menunjukkan komitmen kuat UEU dalam mewujudkan kampus yang truly inclusive, di mana setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berprestasi,” ujar Rektor.

BACA JUGA:Program Kelas Karyawan Universitas Esa Unggul: Solusi Pendidikan Berkualitas untuk Profesional yang Sibuk Bekerja

Rektor juga menekankan bahwa universitas akan terus mendukung program-program yang mendorong terciptanya lingkungan akademik yang ramah bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.

Para mahasiswa yang hadir terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka menunjukkan ketertarikan yang besar untuk mempelajari bahasa isyarat dan berpartisipasi aktif dalam komunitas yang baru diresmikan ini.

“Komunikasi itu bukan sekadar suara, tapi juga kepedulian. Semua orang berhak didengar, dengan atau tanpa suara. Komunikasi sejati tak selalu butuh suara,” demikian filosofi yang diusung komunitas ini.

Para mahasiswa yang hadir terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka menunjukkan ketertarikan yang besar untuk mempelajari bahasa isyarat dan berpartisipasi aktif dalam komunitas yang baru diresmikan ini. Beberapa mahasiswa bahkan sudah mulai mencoba berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat dasar yang diajarkan dalam sesi pengenalan singkat setelah acara peresmian.

Dengan diresmikannya Komunitas Bahasa Isyarat FDIK, UEU kini membuka peluang lebih luas bagi mahasiswa untuk belajar komunikasi inklusif. Komunitas ini tidak hanya melayani mahasiswa dengan disabilitas pendengaran, tetapi juga memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa untuk memahami dan menguasai bahasa isyarat.

Program ini sejalan dengan visi UEU sebagai universitas yang menyediakan berbagai fasilitas serta layanan khusus bagi mahasiswa disabilitas, guna menciptakan kenyamanan dan akses maksimal selama proses pembelajaran berlangsung. 

Kategori :