BACA JUGA:Kilang Pertamina Internasional Dorong Keberlanjutan Operasional Kilang Lewat Enam Pilar Strategis
Pihak Komunike BRICS mencatat negara-negara anggota telah membuat kemajuan dalam mengenali cara-cara untuk meningkatkan transaksi dalam mata uang lokal di antara anggota BRICS dan mengurangi biaya transaksi.
Meskipun demikian belum ada keputusan pasti terkait dengan kapan rencana mengantikan dolar dengan mata uang masing-masing negara.
Namun pembicaraan ini rencananya akan terus dilanjutkan hingga akhir tahun ini sebelum India mengambil alih kepemimpinan BRICS pada tanggal 1 Januari 2026.
BACA JUGA:Pemilu dan Pilkada Dipisah Mulai 2029: Mahfud MD Soroti Krisis Hukum, Aktivis Terlibat Pro-Kontra
BACA JUGA:Bos Bayern Munich Ngamuk Cederanya Jamal Musiala di Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025
“Mengikuti instruksi para pemimpin kami dalam Deklarasi Kazan di Rusia untuk melanjutkan diskusi tentang Prakarsa Pembayaran Lintas Batas BRICS,” dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Komunike BRICS.
“Kami mengakui kemajuan yang telah dicapai oleh Gugus Tugas Pembayaran BRICS dalam mengidentifikasi kemungkinan cara untuk mendukung pembicaraan yang sedang berlangsung tentang peningkatan interoperabilitas di antara sistem pembayaran BRICS,” tambah pernyataan tersebut di paragraf ke-13 seperti dilansir agenciabrasil.
Meskipun tidak merinci kemajuan dalam sistem pembayaran mata uang lokal, dokumen tersebut menyebutkan upaya-upaya seperti laporan Sistem Pembayaran Lintas Batas BRICS yang disiapkan oleh Bank Sentral Brasil.
BACA JUGA:Bos Bayern Munich Ngamuk Cederanya Jamal Musiala di Perempat Final Piala Dunia Antarklub 2025
BACA JUGA:10 Promo Makanan dan Minuman Spesial 7.7 Bulan Juli 2025, Ada Subway, Wingstop hingga Starbucks
Laporan tersebut menguraikan preferensi blok tersebut untuk memungkinkan pembayaran lintas batas yang cepat, berbiaya rendah, lebih mudah diakses, efisien, transparan, dan aman.
BRICS sendiri merupakan blok yang menyatukan perwakilan dari 11 negara anggota tetap yaitu Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Iran, Arab Saudi, Mesir, Ethiopia, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.
Selain itu juga terdapat Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Thailand, Kuba, Uganda, Malaysia, Nigeria, Vietnam, dan Uzbekistan juga berpartisipasi dalam blok tersebut sebagai negara mitra.