API Banyuwangi Turut Bantu Operasi Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali

Senin 07-07-2025,17:18 WIB
Reporter : Ayu Novita
Editor : Fandi Permana

Seluruh kegiatan operasional akhirnya dihentikan sementara pada sore hari sesuai arahan Basarnas akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah Banyuwangi dan sekitarnya.

Namun demikian, seluruh personel dan unit API Banyuwangi tetap dalam kondisi siaga apabila operasi lanjutan kembali dibutuhkan.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memantau langsung proses evakuasi KMP Tunu Pratama Jaya, di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur.

Dalam hal ini, Dudy telah menginstruksikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu, 2 Juli 2025, lalu. 

"Keselamatan penyebrangan adalah prioritas utama. Karena itu, saya sudah menginstruksikan KNKT untuk melakukan investigasi terkait penyebab kecelakaan dan berkomitmen untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa," dalam keterangannya pada Jumat, 4 Juli 2025.

Ia menginstruksikan tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, serta unsur terkait lainnya untuk melanjutkan dan mempercepat pencarian korban. 

Ia berharap pencarian yang dilakukan dapat menemukan lebih banyak lagi korban yang selamat. 

BACA JUGA:Gak Mau Kan Tumbang Karena Flu saat Traveling? Dokter Sarankan Suntik Ini Dulu Sebelum Berangkat

Lebih lanjut, Dudy meminta seluruh pihak untuk bersabar, sebab fokus utama yang saat ini dilakukan adalah upaya maksimal melakukan pencarian dan pertolongan terhadap korban.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyampaikan bahwa telah terjadi insiden kecelakaan kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud menjelaskan bahwa kecelakaan itu terjadi tepatnya pada koordinat 8° 9'32.35"S 114°25'6.38"E, pada hari Rabu, 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.35 WIB.

"KMP Tunu Pratama Jaya diketahui berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dan dilaporkan mengalami kondisi distress pada pukul 23.20 WIB," kata Masyhud dalam keterangannya pada Kamis, 3 Juli 2025.

Berdasarkan laporan petugas di lapangan, ia menerangkan bahwa kapal tenggelam pada pukul 23.35 WIB.

Kategori :