Kejanggalan yang Harus Dijawab Penyidik di Kasus Kematian Diplomat Kemlu

Jumat 11-07-2025,15:49 WIB
Reporter : Dimas Chandra Permana
Editor : Dimas Chandra Permana

Mungkinkah seseorang yang bunuh diri, sebelumnya mau melakukan hal-hal seperti itu?

BACA JUGA:Yusril Tegaskan: Hubungan dengan Brasil Harus Dijaga, Belum Terima Nota Diplomatik Terkait Juliana Marins

Dari sekian kasus bunuh diri di Indonesia, rata-rata korban ditemukan karena sengaja minum racun, gantung diri, lompat dari ketinggian dsb.

Tangkapan layar CCTV yang beredar luas, hanya menunjukkan gambar korban keluar masuk kamar kos-kosannya.

Tidak ada video utuh yang seharusnya menjawab keraguan publik.

Dari ponsel korban, tidak diungkap kepolisian dari siapa saja ADP berkomunikasi terakhir kali.

Justru, korban pertama kali ditemukan oleh penjaga kos-kosan setelah dihubungi istri korban.

Tak diketahui sehari atau dua hari sebelumnya korban dan istrinya berkomunikasi apa saja.

BACA JUGA:Li Claudia Chandra Wakil Wali Kota Batam Segel Langsung Reklamasi Bermasalah: Tak Ada Izin, Kami Tutup!

Barang kali korban mengeluhkan sesuatu, entah terkait pekerjaannya? Publik belum tahu soal itu.

Atau dari ponsel korban, ditemukan percakapan-percakapan yang dapat dicurigai.

Selanjutnya, polisi juga belum mengungkap hasil keterangan para saksi.

Publik membutuhkan kesaksian baik dari penjaga kos-kosan, istri korban, teman dekat dan rekan kerja korban.

Memang, dalam pemaparan kemarin, polisi menyampaikan, korban masih beraktivitas normal.

ADP disebut masih bertegur sapa dengan penjaga kos pada Senin, 7 Juli 2025 sekira pukul 22.30 WIB.

BACA JUGA:9 Rekomendasi Konser Gratis di Jabodetabek 11-13 Juli 2025, Ada Lyodra hingga RAN!

Kategori :