Dhani mengungkapkan kekesalannya karena pelaku perundungan bukan sekadar warganet biasa, melainkan seseorang yang mengaku sebagai psikolog atau psikiater.
"Saya tidak bisa tinggal diam atas kasus ini. Dia mengaku sebagai psikolog atau psikiater," paparnya.
"Kalau netizen yang pendidikannya rendah, beberapa sudah kami hubungi dan klarifikasi, banyak yang minta maaf. Tapi kalau sudah mengaku psikolog dan psikiater, enggak ada kata maaf. Sebagai masyarakat berpendidikan lebih, mereka seharusnya menjadi pelindung anak-anak, bukan malah membully," lanjutnya.