BACA JUGA:KUR BRI 2025, Syarat Mudah Cair Hingga Rp500 Jutaan, Cicilan Mulai Rp 1 Jutaan
Sesuai tujuan pemerintah, MBG tak hanya soal pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak Indonesia saja, tapi juga membuka akses perputaran roda ekonomi untuk masyarakat juga.
Engga bercerita bahwa ada 2 (dua) katering yang sudah lama menjadi pelanggannya ternyata ada yang menjadi penyuplai program MBG. Dari situ, penjualannya pun semakin meningkat.
“Untuk MBG ini saya memang ada pelanggan katering yang sudah sering ambil barang di saya sejak sebelum MBG berlangsung. Catering ini sering nyetok ikan di kita, jadi ada 2 katering yang jadi vendor MBG dan langganan di kita. Dengan adanya program MBG ini memang menambah penjualan saya, karena kalau mereka pesan untuk stok barang itu bisa sampai 100 kg” ungkapnya.
Menjalankan usaha dari nol sebagai supplier ikan memang menghadirkan cerita suka dan duka tersendiri. Engga yang awalnya bekerja sendiri, kini dibantu oleh 2 orang pegawai seiring dengan usaha yang semakin berkembang.
Namun, tak bisa dipungkiri selalu ada tantangan dalam menjalankan usaha. Engga mengaku yang paling sering dialami adalah terkait modal.
“Kalau selama menjadi supplier ikan ini tantangan yang saya rasakan itu lebih di keuangan atau modal. Kalau untuk orang-orang di pasar seperti saya ini, kadang kita utang dulu kalau mau ambil stok ikan, baru kemudian 2-3 hari kemudian kita bayar. Ya memang harus begitu karena kalau nggak begitu ya nggak jalan,” cerita Engga.
Untungnya, kesulitan modal tambahan ini berhasil mendapatkan jalan keluar ketika Engga mendapatkan informasi terkait pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.
Dirinya telah menerima bantuan pinjaman dari BRI sebanyak dua kali. Pinjaman pertama ia peroleh sekitar tahun 2021 hingga 2022.
Ia bercerita bahwa awalnya ada petugas BRI yang sedang melakukan survei ke rumah tetangganya, kemudian dirinya juga mendapat tawaran serupa.
Saat itu, ia tertarik karena sedang membutuhkan tambahan modal usaha.
Menurutnya, proses pengajuan pinjaman cukup mudah dan suku bunganya masih tergolong wajar, sehingga ia merasa yakin untuk mengambil pinjaman tersebut guna memperkuat modal usahanya.
Engga menambahkan bahwa persyaratan dari BRI tidak susah, asalkan usaha yang dijalankan memang jelas dan aktif.
Setelah menyelesaikan pinjaman pertamanya, ia kembali mengajukan pinjaman untuk menambah modal usaha.
Ia mengaku semua pinjaman dari BRI digunakan untuk mengembangkan usaha, seperti menambah unit dan barang dagangan.